GridOto.com – Sejarah mencatat, teknologi kendaraan listrik bukanlah penemuan abad modern. Cikal bakal mobil listrik bahkan sudah hadir lebih dulu jauh sebelum mobil bertenaga gas pertama kalI diciptakan.
Prototipe kendaraan listrik bahkan sudah hadir sejak tahun 1832. Adalah Robert Anderson, seorang berkebangsaan Skotlandia yang mengembangkan kendaraan listrik untuk pertama kalinya.
Namun, baru di tahun 1870-an kendaraan berbasis listrik mulai praktis dan dapat digunakan seperti layaknya mobil di zaman sekarang.
Mobil listrik sempat populer pada masanya
Dibandingkan mobil bertenaga uap dan gas, pada zamannya mobil bertenaga listrik sudah lebih hening dan mudah dikendarai.
Apalagi mobil berbasis listrik tidak mengeluarkan asap polutan yang bau. Dengan cepat kendaraan ini populer di kota-kota besar Amerika Serikat.
(BACA JUGA: New Toyota Yaris 2018, Tawarkan Tampilan Catchy dan Tambahan Fitur Keselamatan Baru)
Bahkan pada awal tahun 1900-an, kendaraan listrik sempat mengisi sepertiga dari seluruh kendaraan yang beredar di jalan.
Namun setelah ditemukannya teknologi pengolahan minyak mentah yang lebih murah, kebutuhan akan kendaraan bertenaga ini mulai sedikit diabaikan.
Kondisi ini membuat mobil listrik sedikit demi sedikit menghilang dari peredaran. Riset para ahli dan insinyur pun cenderung lebih kepada mobil dengan internal combustion engine.
Harga minyak naik, mobil listrik bangkit lagi
Setelah krisis minyak dunia di tahun 1960-an hingga 1970-an, banyak produsen otomotif yang mulai melirik lagi teknologi listrik.
Salah satunya General Motors, yang mulai membuat prototipe kendaraan listrik untuk perkotaan pada tahun 1973.
Dipimpin oleh Roger Smith, pada 1988 General Motors mulai mengenalkan mobil listrik produksi massal pertama, EV 1.
Pabrikan Jepang ramaikan pasar mobil listrik dunia
Honda barangkali jadi pabrikan Jepang pertama yang melahirkan mobil listrik bernama EV Plus di tahun 1997. Tak seperti Honda Insight yang hybrid, EV Plus benar-benar hanya mengandalkan baterai 12 V untuk membuatnya berjalan sejauh 160 km dalam sekali pengisian hingga penuh.
Kemudian Mitsubishi juga turut meramaikan pasar dengan menjual i-MiEV, mobil full elektrik bertenaga baterai lithium-ion yang meluncur pada tahun 2009.
Sementara Nissan mungkin jadi yang tersukses dengan produk andalannya LEAF. Mobil listrik ini mampu terjual puluhan ribu unit di dunia.
(BACA JUGA: Toyota All New Rush, EFISIEN & STABIL)
Lain halnya dengan Toyota, kehadiran mobil ramah lingkungan pertamanya dimulai dengan Prius Hybrid pada tahun 1997.
Semenjak itu, Toyota memang fokus dengan pengembangan mobil hybrid. Yaitu gabungan antara mesin internal combustion engine dengan motor listrik ataupun teknologi ramah lingkungan lainnya.
Baru-baru ini Toyota pun mulai luncurkan iQ EV dan i-ROAD sebagai salah satu andalannya untuk kendaraan full elektrik.
Tak hanya incar ramah lingkungan
Selain produsen Jepang, banyak pabrikan otomotif dunia yang ikut terjun membuat kendaraan listrik. Dan tidak hanya untuk urusan ramah lingkungan, mobil listrik juga turut dikembangkan untuk incar performa.
Tahun 2006, untuk pertama kalinya Tesla Roadster yang mampu berjalan sejauh 356 km. Pada waktu itu Tesla Roadster bisa dibilang menjadi mobil listrik tercepat di dunia, dengan klaim catatan akselerasi dari 0-100 km/jam dalam 4 detik.
Tesla juga hadir dengan Model S yang hadir dalam beberapa varian, tipe P100D jadi yang paling besar tenaganya. Saat mengeluarkan tenaga maksimal, Tesla Model S P100D sanggup hasilkan output sebesar 568 kW atau setara 762 dk.
Rekor ini pun akhirnya dipecahkan oleh Rimac, pabrikan mobil listrik asal Kroasia. Di tahun 2014, Rimac Concept One lahir dengan total output 913 kW atau setara 1.224 dk.
Tenaga sebesar itu membuatnya sanggup berlari dari diam hingga 100 km/jam hanya dalam 2,5 detik. Angka ini sekaligus membuatnya jadi mobil listrik tercepat di dunia saat ini.
| Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR