GridOto.com – Produksi motor listrik Gesits rencananya akan disuplai oleh beberapa BUMN.
Misal saat ini PT Wika sudah turut serta dengan memproduksi bodi, rangka, serta beberapa spare part Gesits.
Selain itu, kabarnya PT Pertamina juga akan ikut dengan menyediakan baterai sebagai tenaga penggerak dari Gesits.
Menggunakan teknologi listrik, lantas bagaimana cara mengisi ulang daya Gesits?
(BACA JUGA: Ini yang Membuat Honda Belum Bisa Produksi Motor Listrik)
Harun Sjech, CEO PT Gesits Technologies Indo, berujar jika salah satu keterbatasan motor listrik ada pada baterainya.
“Pertama baterainya mahal, kedua butuh waktu untuk isi ulang, ketiga range-nya terbatas, karena ketika baterai habis serta butuh dicas kan butuh waktu lagi,” katanya saat ditemui GridOto.com di kantornya.
“Makanya kami ingin memberikan solusi baterai swap atau sistem tukar baterai. Jadi akan seperti elpiji atau air minum,” lanjut Harun.
Selain itu, Gesits ditargetkan bisa terjual sebanyak 50 ribu unit dalam setahun.
(BACA JUGA: Ngobrol Soal Motor Listrik dengan Direktur Benelli Indonesia, Siap Jual Molinks di Sini?)
Jika pengecasan dilakukan dengan menyolokkan kabel ke soket listrik, dikhawatirkan dapat memicu sesuatu yang buruk.
“Kalau kami jual seribu motor, untuk colok listrik mungkin enggak masalah. Tapi kebayang enggak kalau ratusan ribu motor, nyoloknya gimana? Kabelnya gelantungan dong,” terang Harun.
Makanya dari sisi praktis dan kenyamanan, menurut Harun lebih enak sistem swap battery.
“Tapi memang perlu infrastruktur yang baik. Sejauh ini kami sudah berkomunikasi dengan Pertamina. Dan mereka cukup tertarik, karena target pemerintah kan ke arah sana,” tambahnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR