GridOto.com – Sekitar 10 tahun yang lalu, bisnis knalpot racing pernah mengalami masa kejayaan.
Terlebih buat motor harian, dimana cukup banyak orang-orang yang mengganti knalpot bawaan motornya dengan knalpot racing keluaran lokal maupun impor.
Bahkan menurut Asep Yusuf Hendra Permana alias Asep Hendro, Owner Brand AHRS, dulu pihaknya bisa memproduksi sekitar 15.000 knalpot tiap tahunnya.
“Tapi itu dulu zaman motor bebek lagi laris-larisnya, sekarang sudah turun banget, kecuali buat balap. Paling terasa efeknya mulai empat tahun yang lalu,” bukanya saat ditemui GridOto.com (17/9/2018).
(BACA JUGA: Blast From The Past! Honda S90Z, Motor Honda Pertama yang Diproduksi di Indonesia)
Salah satu faktor yang membuat permintaan akan knalpot racing menurun, menurut Asep adalah soal regulasi.
Dimana razia yang dilakukan pihak Kepolisian membuat sebagian pengguna motor segan mengganti knalpot bawaan motornya.
Meski begitu, rupanya masih ada motor-motor yang masih sering mengganti knalpot standar bawannya.
“Mungkin buat Kawasaki KLX atau Honda CRF masih bisa, karena kebanyakan orang pakai buat trabasan. Polisi juga kurang perhatian sama yang kayak gitu,” ungkapnya.
(BACA JUGA: Praktisi Drift di Indonesia Kasih Pesan Ini untuk Pemula, Wajib Disimak Sob!)
“Kalau buat yang harian, kami sudah coba bikin yang model DB Killer juga enggak jalan. Jadi karena aturan sih faktor utamanya,” lanjut Asep.
Wah, barangkali Sobat GridOto.com ada yang punya KLX atau CRF. Kalau mau ganti knalpot bisa tuh hehehe..
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR