GridOto.com - Komponen knalpot sempat jadi primadona bisnis AHRS.
Di masa jayanya sekitar tahun 2000 hingga 2010, penjualan knalpot berlabel AHRS bisa mencapai 15.000 buah per bulan.
Seiring waktu berjalan makin banyak merek yang membuat knalpot, membuat persaingan menjadi cukup sengit.
Selain itu, regulasi yang ada dianggap tidak berpihak kepada produsen knalpot.
Meski begitu, Asep Yusuf Hendra Permana, Owner brand AHRS, mengakui jika permintaan akan knalpot racing kini menurun.
(BACA JUGA: Blak-blakan Asep Hendro: Begini Kabar Bos AHRS Setelah Lama Tak Muncul)
"Nyungsep! Lihat saja toko di depan sepi, sudah pada kosong," ujarnya saat ditemui GridOto com di kantornya di Jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat (17/9/2018).
Menurut Asep, salah satu faktor dominan yang bikin permintaan knalpot racing menurun karena terbentur regulasi.
"Jadi aturan-aturan yang ada bisa dibilang sangat mempengaruhi penjualan knalpot, bisa ditanya ke pemain aftermarket, rata-rata pada nyungsep," terangnya.
Terutama di daerah-daerah, dimana sering terjadi razia knalpot.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR