GridOto.com - Senin (10/9) jalanan di beberapa kota di India kacau karena adanya protes serentak nasional soal kenaikan harga bensin dan bahan bakar diesel.
Dilansir GridOto.com dari DW.com, media lokal menyebutkan protes ini bahkan membuat kantor pemerintahan, sekolah, beberapa usaha di beberapa wilayah terpaksa tutup sementara.
Pajak bensin dan bahan bakar disel memang salah satu pendapatan terbesar dari pemerintah di India, tapi kenaikan harga ini dirasa sangat memberatkan masyarakat.
Partai-partai oposisi di India bekerja sama membuat protes menyerang Perdana Menteri, Narendra Modi dari Partai Bharatiya Janata karena menaikkan harga bahan bakar.
(BACA JUGA: Rilis Teaser Video, Suzuki India Juga Bakal Pasarkan All New Ertiga)
Pemerintah sebelumnya biasanya menurunkan pajak setiap kali harga minyak internasional melonjak, tetapi pemerintahan Modi sejauh ini tidak melakukan penyesuaian yang signifikan.
Hal ini menjadi pemicu utama protes yang terjadi serentak di banyak wilayah di India.
Di beberapa daerah seperti Bihar dan Madhya Pradesh, protes ini dikabarkan berakhir ricuh.
Sementara itu Ravi Shankar Prasad, Mentri Kehakiman berkilah atas kebijakan pemerinah ini.
(BACA JUGA: Jawaban Pihak Pertamina untuk Harga BBM Karena Dolar Naik)
"Tidak ada peran dari pemerintah untuk lonjakan harga bahan bakar minyak, itu karena faktor eksternal," kata Ravi seperti dikutip GridOto.com dari DW.com.
Sama seperti Indonesia dengan rupiahnya, nilai tukar rupee juga melemah di India.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | dw.com |
KOMENTAR