GridOto.com - Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah membuat sejumlah harga barang mengalami penyesuaian.
Termasuk komponen otomotif yang harus mengalami peningkatan harga.
Arief Hidayat, CEO PT Foerch Indonesia, owner dari Wealthy Group yang menyediakan beragam komponen fast moving, berujar jika kenaikan harga pasti terjadi.
"Tapi naiknya kapan? Ya umumnya suplier itu kan barangnya masih ada (stok lama). Kalau saya kasih tenggang waktu, sekitar satu atau dua bulan lah," terangnya.
(BACA JUGA: Trik Sederhana Bikin Kinclong Chrome Warna yang Mulai Buram)
"Jadi barang baru saya lihat nilainya, kalau masih memadai saya enggak naikin. Kalau menurut saya harus naikin, ya saya naikan 5 persen. Itu prinsip saya," lanjut Arief saat ditemui GridOto.com (6/9/2018).
Menurut Arief, pengusaha harus bersiap menerima kerugian dari perubahan yang terjadi pada nilai tukar.
"Jadi saya enggak bakal hitung dari stok saya yang ada saat ini. Enggak bisa saya, sebagian dari itu harus saya serap ruginya," katanya.
"Rugi dalam perubahan nilai tukar harus saya serap, dengan batas toleransi sekitar satu atau dua bulan," sambung Arief.
Ia mengambil ilustrasi, jika Dolar AS masih berada di angka Rp 15 ribuan, pihaknya belum akan menaikkan harga.
"Jadi kalau cuma sampai Rp 15 ribu, telan dulu saja," tutup Arief.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR