GridOto.com - Beberapa waktu lalu kantor GridOto.com disambangi oleh Galang Hendra Pratama, pembalap muda asal Indonesia yang turun di balapan dunia WSSP 300 tahun ini.
Galang bercerita mengenai perjuangannya dalam mewujudkan mimpi meraih prestasi di dunia balap motor dunia.
Ia meninggalkan segala kesenangan di Tanah Air demi cita-cita.
"Awal ke sana (Eropa) gak ada yang melihat. Kami tidak dianggap," jelas Galang Hendra.
(BACA JUGA:Blak-blakan Wawan Tembong: Berapa sih Honor Sebagai Freestyler Motor ?)
Perpindahan dari balapan lokal ke tingkat International tentunya banyak perubahan yang dialami oleh Galang Hendra Pratama.
Salah satu kendala yang biasa dihadapi pembalap lokal adalah budaya, baik itu cara bekerja mereka atau perubahan cara mereka mengikat sesuatu.
Kira-kira, bagaimana cara Galang Hendra menghadapi perubahan itu?
(BACA JUGA: Blak-blakan Sebastianus Harno Budi: Hindari Mafia, Lelang Elektronik Mobkas Lebih Banyak Untungnya)
"Sebenarnya sih kalau di lokal sama dunia tidak beda jauh, sudah dari awal di Yamaha Racing Indonesia itu diajarkan seperti telemetri, gimana setting yang benar, sama adaptasi yang cepat. Jadi enggak terlalu kaget," ucap pembalap yang juga mahasiswa jurusan Hukum salah satu univeritas di Yogyakarta ini.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR