GridOto.com - MotoGP Austira 2018 menjadi titik balik Yamaha, setidaknya secara formalitas.
Dengan permohonan maaf Yamaha pada para pembalapnya, tim mulai merencanakan perubahan.
Valentino Rossi mengapresiasi permohonan maaf itu tapi dia masih ragu Yamaha bisa berubah dalam waktu singkat.
Carlo Pernat, salah satu pengamat MotoGP melihat situasi ini dari sudut pandangnya.
(BACA JUGA: Team Order Ducati di MotoGP Malaysia Bisa Terungkap dengan Mengartikan Angka 8, Apa Tahun Ini Muncul Lagi?)
Menurutnya, situasi ini bisa berlanjut hingga tahun 2019 mendatang jika tak ada perombakan.
"Di Yamaha, masa Furusawa (mantan Bos Yamaha) sudah selesai dan yang baru sedang dimulai," cerita Carlo Pernat seperti dikutip GridOto.com dari GPone.com.
"Sayangnya sekarang ada kurangnya kecerdikan di para insinyurnya," tambahnya.
Bagi Carlo Pernat itulah masalah utama Yamaha saat ini.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Ungkap 2 Alasan Maverick Vinales Lebih Terpuruk Dibanding Dirinya)
"Ini akan menjadi masalah besar, krisis ini bisa berlanjut hingga musim depan dan jarak (dengan pabrikan lain) akan terus bertambah," kata Carlo Pernat.
Carlo Pernat juga sedikit berkata soal pembalap Yamaha.
"Rossi bisa berkata mudah di beberapa trek, seperti Malaysia atau Australia," kata Pernat.
"Tapi di situasi keseluruhan masih kacau, seperti melihat Vinales hancur berkeping-keping," imbuhnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | gpone.com |
KOMENTAR