GridOto.com - Bagi beberapa pengguna motor, pasti sudah tahu mengenai engine brake.
Engine brake sendiri adalah cara untuk mengurangi kecepatan, selain menggunakan rem.
Mekanismenya dengan mengurangi gigi dari tinggi ke rendah, sehingga putaran mesin jadi tertahan, dan mampu mengurangi laju motor.
Engine brake sendiri hanya bisa dilakukan pada motor bertransmisi manual seperti bebek dan sport.
(BACA JUGA:In Memoriam Benny Djati Utomo, Ingin Naik Kelas ke Pentas Dunia)
Lalu apakah boleh melakukan engine brake?
"Sebenarnya tidak disarankan, tapi kalau keadaan darurat sih enggak apa-apa," buka Mulyono, Workshop Head Wahanaartha Ritelindo Ciputat kepada GridOto.com (4/6).
Hal tersebut bukannya tidak beralasan, sebab bisa-bisa malah merusak mesin jika engine break sering dilakukan.
"Kalau terlalu sering melakukannya, pasti berpengaruh terhadap ketahanan mesin juga," sambung pria yang berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur ini.
(BACA JUGA:Hanya Bisa Podium 3 di MotoGP Italia, Ternyata Valentino Rossi Terpaksa Pakai Ban Hard)
"Komponen mesin yang paling rawan rusak itu adalah gear ratio, bisa jadi cepat aus bahkan sampai rompal alias hancur, kalau sering dipakai engine brake," pungkas Mulyono.
Nah, jadi jangan terlalu sering melakukan engine brake ya, pastikan hanya dilakukan dalam kondisi darurat saja.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR