GridOto.com -Mitsubishi menilai Indonesia belum siap menghadapi teknologi mobil listrik murni (Electric Vehicle).
Faktor utramanya adalah ketidaksiapan infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan oleh Kyoya Kondo, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kepada wartawan di Jakarta.
“Kondisi iklim di Indonesia yang panas, membuat orang cenderung menyalakan AC mobilnya. Ini salah satu faktor yang akan membuat baterai mobil cepat habis,” kata Kondo.
(BACA JUGA: Digelar Sebulan Lagi, Sirkuit MXGP di Semarang Sudah Rampung 50 Persen!)
“Indonesia masih belum siap. Solusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV),” lanjutnya.
Kondo mengibaratkan PHEV sebagai jembatan dari teknologi mobil konvensional ke mobil listrik.
Menurutnya, baterai yang digunakan di mobil berteknologi PHEV dapat diisi ulang dari sumber sederhana, semisal colokan rumah.
Selain itu, dengan PHEV, penggunaan BBM juga bisa ditekan.
(BACA JUGA: Diam-Diam Kawasaki Perbarui Warna Z250 ABS, Jadi Mirip Z300 Nih)
“Pada mobil PHEV, ketika tenaga yang berasal dari baterai habis, mesin konvensional baru akan bekerja,” ucap Kondo.
“Imbasnya, konsumsi BBM akan berkurang dan jarak tempuh mobil juga jadi lebih jauh,” sambungnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR