GridOto.com - Ada beragam kendaraan listrik yang diperkenalkan saat ini.
Mobil dengan teknologi hybrid, plug in, dan full Electric Vehicle (full listrik).
Dari ketiga teknologi itu, plug in-lah yang akan terus didorong Pemerintah untuk mobil listrik di tanah air saat ini.
Hal itu diungkapkan Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian (Menperin) saat berada di acara OTOMOTIF Award 2018.
(BACA JUGA: Gelaran MAXI YAMAHA Tour de Indonesia Bisa Membuat Yakin Masyarakat dengan Produk MAXI)
"Nah electric vehicle ini yang sedang akan di dorong adalah yang sistem awalnya di plug in, jadi bukan hybrid," ujar Airlangga, Rabu (28/3/2018).
"Plug in itu semacam ada combusion engine tetapi fungsinya hanya menjadi generator untuk menghasilkan listrik, bukan sebagai power drive," lanjutnya saat berada di Shangri-la Hotel, Jakarta Pusat.
Bisa dibilang salah satu alasan pemerintah terus mendorong mobil listrik dengan teknologi plug in karena infrastruktur Indonesia saat ini.
Pasalnya, teknologi plug-in merupakan gabungan antara mesin konvensional dengan motor listrik.
(BACA JUGA: Laporan Langsung Bangkok Motor Show 2018: Yamaha Fino Versi Thailand Lebih Keren Nih, Gak Percaya?)
Yang mana mesin konvensional itu berfungsi hanya untuk mengisi daya baterai.
Selain itu, baterainya juga bisa diisi ulang lewat soket isi ulang yang tersedia di bagian belakang.
"Power drive-nya sudah menggunakan 100 persen sistem electric vehicle," ucap Airlangga lagi.
"Dengan demikian baterainya lebih sedikit tetapi engine nya itu masih bisa memanfaatkan daripada gasoline (bensin)," tutup Airlangga.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR