GridOto.com - Pada shockbreaker aftermarket biasanya memiliki istilah-istilah setelan seperti preload, rebound, dan compression.
Bagi yang sudah mengaplikasi produk shockbreaker tersebut, atau mengikuti perkembangan teknologi dunia otomotif, barangkali sudah tahu istilah-istilah itu.
Nah, bagi yang belum, apa sih sebenarnya yang dimaksud preload, rebound, dan compression itu?
Sebagai informasi, preload menerangkan jumlah tekanan yang diterima pegas sebelum menerima beban, baik beban pengendara atau daya pengereman.
Tanpa preload, motor akan merosot saat menopang bobotnya, hasilnya jadi ceper dan jika terlalu banyak pegas bisa tidak bergerak. Preload sangat ditentukan daya pegas per.
(BACA JUGA: Wajib Tahu Modus Pemalsuan Sokbreker Ohlins, Jangan Tertipu Ya!)
Lanjut ke istilah rebound, menerangkan bagaimana shockbreaker kembali ke posisi semula atau memantul setelah menerima tekanan.
Tanpa adanya rebound, pengendara akan terpantul dari jok meski motor hanya melewati polisi tidur kecil.
Setelan rebound sangat ditentukan rancangan suling di dalam shockbreaker dan kekentalan oli.
Sedangkan compression, fungsinya mengontrol kecepatan yang diredam shockbreaker saat menahan beban.
Ini terjadi saat melakukan pengereman, akselerasi, dan melewati polisi tidur.
Terlalu banyak compression, motor akan terasa keras dan tidak nyaman.
Sebaliknya, jika compression damping terlalu sedikit, motor akan terasa loncat-loncat ketika kena guncangan.
Editor | : | Luthfi Anshori |
Sumber | : | otomotifnet.gridoto.com |
KOMENTAR