GridOto.com – Menyandang data sebagai mobil yang lebih irit dibanding saudara AGS-nya, Suzuki Ignis Sport Edition (SE) bertransmisi manual ini juga punya keunggulan lain.
Sebagai mobil yang fokus pada mobilitas kaum urban, kelincahannya memang mengundang senyum.
Ditunjang bodi kompak dengan panjang tak lebih dari 4 meter (3.700 mm), mudah saja bagi Ignis SE berpindah jalur di kepadatan lalu lintas.
(BACA JUGA: Inilah Keunggulan Hakiki Suzuki Ignis SE Manual Dibanding yang Lain)
Setir pun enteng sehingga kian memudahkan pengemudi untuk mengolah kemudi.
Tapi ketika kami bermanuver agak kencang di tikungan, misalnya membelok di atas 70 km/jam, cukup terasa body roll yang menandakan limbungnya stabilitas Ignis.
Kami menyukai proses shifting di Suzuki Ignis SE manual.
Saat perpindahan gigi berlangsung, tuas perseneling terasa sangat enteng dengan pedal kopling yang juga ringan.
Respons mesinnya kuat di putaran menengah, sehingga saat kami overtake di lalu lintas perkotaan, rasanya sangat mudah untuk berakselerasi.
Bahkan, Ignis SE manual ini terasa lebih responsif dibanding Baleno bertransmisi manual.
Beda kelas memang, tapi terbayang betapa lincahnya Ignis mengingat Baleno datang dari kelas yang lebih tinggi dengan mesin lebih bertenaga.
(BACA JUGA: Apakah Bodi Kompak Ignis Membatasi Kemampuan Akomodasinya?)
Kecekatan itu semakin bernilai mengingat kenyamanan yang diberikan Ignis SE tidaklah buruk.
Tak ada perbedaan set suspensi antara GL, SE dan GX, sehingga sama saja dengan Ignis lainnya.
Bantingannya tidak keras, namun juga tidak lembut.
Tapi untuk pengendaraan dalam kota, ia sudah cukup nyaman karena guncangan di kabin bisa diredam dengan sangat baik.
Peredaman suara termasuk oke karena dibanding Honda Brio RS misalnya, ia sedikit lebih kedap setidaknya dari road noise saat mobil berjalan.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR