GridOto.com – Suzuki SX4 S-Cross adalah salah satu produk terbaru yang ditawarkan Suzuki di Indonesia.
Kemunculan facelift-nya di akhir 2017 lalu menjadi angin segar kendati umur SX4 di generasi ini baru sekitar 1,5 tahun.
Kenyataannya, pembaruan yang dilakukan Suzuki terhadap SX4 S-Cross sukses membuatnya lebih berkarakter.
Paling signifikan tentu saja parasnya.
Menggunakan gril baru dengan deret garis vertikal, tampang SX4 sontak menjadi lebih gagah.
Apalagi ditambah lekuk kap mesin yang sukses membuatnya jadi lebih berotot.
Di titik ini, meski bentuk samping dan belakang mirip-mirip saja dengan versi sebelum facelift, tapi postur keseluruhan SX4 jadi lebih berwibawa.
SX4 S-Cross di generasi ini tampil jadi mobil yang semakin bercitarasa SUV, tidak seperti generasi sebelumnya yang sekadar hatchback berkaki tinggi.
Interior pun tak banyak beda dengan versi sebelum facelift, desain cukup oke dengan material yang kompromistis dalam arti ada paduan soft panel yang berkualitas, dengan hard panel yang terkesan berorientasi pada efisiensi cost-pro.
Tapi untungnya jok sudah dilapis kulit begitu pun dengan lingkar kemudi, sehingga tidak hanya enak dilihat tapi juga nyaman dan mengundang rasa mewah.
Akomodasi SX4 S-Cross facelift ini sama persis dengan versi sebelumnya.
Bagi penumpang, jauh dari kata sempit, tapi tidak sampai yang lega sekali.
Legroom masih leluasa sementara headroom cukup lega meski posisi duduk sudah agak tinggi menjorok ke atas.
Akomodasi positif seperti ini terjadi tak hanya di depan tapi juga untuk penumpang belakang.
Lalu kargo, rasanya terhitung cukup untuk ukuran Compact SUV.
Lebarnya masih bisa menampung 2 buah koper ukuran besar, dan bisa ditumpuk 2 untuk mengakomodir barang ekstra.
Jika masih kurang, lipat sandaran jok belakang, lepas partisi, dan volume bagasi pun seketika melonjak.
Kepraktisan berbanding lurus dengan akomodasinya.
Cukup banyak tempat penyimpanan di seantero kabin mulai dari boks di konsol tengah, kantung berukuran sedang di depan tuas perseneling, laci dasbor (glove box), hingga cup holder yang totalnya ada 8 buah.
Pelipatan jok baris kedua juga praktis karena cukup dengan 1 tarikan tuas, sandaran bisa melipat sempurna meski tidak membentuk kargo lantai rata.
Begitu juga dengan penyimpanan kaca mata di belakang spion tengah, tempat penyimpanan kartu di sunvisor maupun di dasbor, sehingga membuat kami bisa mengatakan kalau SX4 S-Cross adalah SUV kompak yang praktis.
Lantas bagaimana dengan performanya?
Hasil identik muncul dari hasil tes akselerasi SX4 terbaru ini.
Sprint 0-100 km/jam dituntaskan SX4 baru dalam tempo 12,5 detik, sama persis dengan pendahulunya dulu.
Angka itu termasuk lamban untuk kelas Compact SUV.
Sekadar gambaran, Honda HR-V 1.5 E CVT bisa menyelesaikan dalam 11,1 detik sementara Chevrolet Trax 1.4 LTX AT bisa lebih cepat lagi yakni 8,9 detik.
Hasil berbeda diperlihatkan saat melakukan tes BBM.
SX4 anyar ini meraih angka konsumsi di rute Dalam Kota pada 13 km/l dan di rute Tol pada 20 km/l.
SX4 sebelum facelift? 13,6 km/l untuk Dalam Kota dan 20,1 km/l untuk rute Tol.
Disinyalir, performa efisiensi berbeda-meski tipis-karena ada perbedaan ukuran roda dari yang sebelumnya menggunakan ban 205/60 R16 jadi 215/60 R16.
Kemampuan rem juga membaik karena ia kini bisa berhenti 100-0 km/jam dalam 40,9 m, yang artinya lebih pendek dari sebelumnya yang ada di titik 43,2 m.
Pertanyaan selanjutnya, apakah dengan performa seperti itu mendukung keasyikan berkendaranya?
Tidak juga, karena ia terbukti tidak begitu kencang.
Tapi bukan itu poin utamanya.
Rasa berkendara SX4 S-Cross ini cukup oke berkat ground clearance tinggi dan pengendalian yang tajam.
Ground clearance 185 mm membuatnya cukup fleksibel saat menaklukkan jalan jelek.
Kami jadi lebih tenang saat melibas jalan yang lubangnya dalam atau menghadapi polisi tidur di kompleks perumahan.
Handling pun cukup tajam, bisa dibilang rasa hatchback-nya masih kental dan itu jelas berdampak positif pada kemampuan bermanuvernya.
Setir dengan bobot pas pun kian menambah keasyikan berkendara.
Tapi sayang handling yang cekatan itu harus dibayar dengan bantingan suspensi yang keras.
Jangankan lubang di jalan, speed bump saja sudah cukup untuk menghasilkan guncangan di kabin.
Artinya, kenyamanan sedikit terkorbankan.
Posisi duduk juga terasa tinggi sehingga membuat kami terasa kurang menyatu dengan bangku.
Saat bermanuver kencang, posisi duduk yang tinggi ini membuat kami sebagai pengemudi terasa lebih terombang-ambing karena ayunan yang lebih berdampak.
Untunglah perpindahan transmisi tidak payah meski tidak sampai yang sangat responsif.
Jika ingin lebih luwes, Anda bisa gunakan paddle-shift di balik kemudi untuk menaik-turunkan gigi secara manual.
Tak kalah penting adalah fitur yang menjadi aspek penting bagi peserta kelas Compact SUV.
Fasilitasnya sangat bisa dibanggakan, ia memiliki lampu proyektor-LED, sensor parkir, keyless entry, tombol start/stop mesin, lampu otomatis, wiper otomatis, Bluetooth telefoni hingga cruise control.
Tunggu, kami belum selesai.
Fitur headunit juga dilengkapi koneksi Aux-In, USB, dan HDMI, tombol audio di kemudi, 2 buah airbags, jok kulit, auto dimmer di spion tengah, soket 12 V, dan AC climate control yang bisa menaik-turunkan blower secara otomatis sesuai set temperatur yang kami inginkan.
Namun bukan berarti fitur SX4 sesempurna itu, karena ia tidak dilengkapi GPS navigasi dan kamera parkir.
Bagaimanapun total fiturnya membuat value for money SX4 kami nilai positif.
Dijual dengan harga Rp 268,85 juta, SX4 S-Cross bertransmisi otomatis ini cukup menarik mengingat rival-rivalnya sudah banyak yang menyentuh Rp 300 jutaan di varian flagship.
Ia kini sudah menjelma jadi mobil yang semakin SUV, tampang pun semakin macho, kami rasa nilai yang ia tawarkan termasuk oke terlebih dengan fitur yang cukup lengkap untuk ukuran mobil di kelas Compact SUV.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR