GridOto.com – Tim Mercedes mendominasi balap F1 dalam beberapa tahun terakhir, tetapi mereka tidak mendukung aturan baru untuk mesin di tahun 2018.
Pemakaian mesin yang semula empat unit setiap pembalap, kini dikurangi menjadi tiga.
Mercedes pun tidak mendukung regulasi ini, meskipun sejak 2014 mereka selalu juara dunia ketika mobil F1 menggunakan mesin turbo.
Hal itu disuarakan Andy Cowell selaku bos mesin Mercedes, seperti dikutip GridOto.com dari laman wheels24.co.za.
(BACA JUGA: Yuk Intip Perbedaan Livery Ducati MotoGP 2018 dengan Versi 2017)
"Ini gila,” kata Andy Cowell kepada media Italia, Corriere dello Sport.
"Karena pabrikan harus memperbaiki banyak komponen," lanjutnya.
Andy Cowell juga menyentil tujuan dasar FIA yang untuk mengurangi biaya itu.
"Kami akan membangun setidaknya 80-100 mesin dan kemudian mengujinya dan mengambil tiga atau empat yang memiliki keandalan dan karakteristik tenaga terbaik,” ulasnya.
"Itu biaya besar yang pabrikan tidak akan mendapatkannya kembali," jelasnya.
Alain Prost, juara dunia F1 empat kali yang juga penasihat Renault, setuju.
Menurutnya, tidak ada kebutuhan besar bagi FIA untuk terus berusaha mengurangi biaya mesin di era sekarang.
Seperti dikatakan Alain Prost kepada media Perancis, Auto Plus.
"Mesin (Prost GP) saya berharga Rp 377 miliar (kurs sekarang) pada tahun 2001,” ceritanya.
“Kami akan membayar Rp 418 miliar pada tahun berikutnya jika kami bertahan,” ucap mantan pemilik tim Prost GP akhir 1990-an sampai awal tahun 2000-an.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | wheels24.co.za |
KOMENTAR