GridOto.com - Kecelakaan yang melibatkan mobil dan sepeda motor biasanya punya dampak yang lebih parah.
Pasalnya, selain dimensi dan tenaga mobil yang lebih besar dibanding motor, juga karena kecelakaan beruntun yang disebabkan paniknya pengemudi yang lari dari lokasi.
Apalagi di Indonesia budaya main hakim sendiri sangat kental, sehingga kerap menghantui pihak penabrak.
Dinyatakan oleh Jusri Palubuhu, Training Director Jakarta Devemsive Driving Consulting (JDDC), kepanikan bisa menyebabkan seseorang kehilangan rasio dan logika.
(BACA JUGA: Panik Diajak Drifting, Mungkin Ini Teriakan Raffi Ahmad Yang Ter-HQQ)
"Padahal ketika melarikan diri dalam kondisi stres dan panik, akan hilang kontrol semuanya," ujar Jusri, seperti dikutip dari Kompas.com.
Jusri juga menjelaskan bahwa langkah yang benar setelah terjadi kecelakaan adalah keluar dari lokasi, dengan langsung mencari pos polisi ataupun rumah terdekat.
Itu dilakukan dengan tujuan menjelaskan bahwa pengemudi akan bertanggung jawab.
Jika kesulitan menemukan tempat-tempat tersebut, solusinya adalah langsung menghubungi nomor telepon darurat, seperti pihak kepolisian maupun ambulans.
(BACA JUGA: Disebut Ada Pungli Truk di Semarang, Netizen: Lindess!)
"Jangan panik. Lihat situasinya aman atau tidak," kata Jusri Palubuhu.
"Kalau tidak aman dan ada korban, segera bergerak ke tempat aman sambil menelepon polisi atau ambulans," tuturnya.
"Nomor-nomor darurat harus diketahui untuk menceritakan kejadian tersebut," imbuh Jusri.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR