GridOto.com - Saat ini sudah makin banyak mobil yang pakai teknologi turbocharger.
Mesin turbo punya keunggulan tenaga yang besar dan emisi gas buangnya yang lebih rendah.
Tapi mesin turbo juga punya kelemahan yaitu respon tenaga yang tidak secepat mesin non turbo.
Hal itu disebabkan oleh karakteristik alami turbo, yaitu adanya jeda respon atau lag.
Lalu apa dan kenapa turbo lag bisa terjadi?
Kipas turbin turbo yang digunakan untuk memompa udara ke ruang bakar, digerakan oleh gas buang yang debitnya tidak stabil.
(BACA JUGA: Turbo Nissan Navara Bocor? Tenang, Bisa Diservis Kok)
Jika kita menginjak pedal gas, debit gas buang akan kencang, sebaliknya jika kita menutup pedal gas, atau berjalan pada putaran mesin rendah, debit gas buang akan rendah pula.
Jika kita sedang berkendara di kecepatan rendah, atau dengan putaran mesin rendah, debit gas buang yang dihasilkan mesin akan sedikit, dan berefek pada putaran kipas turbin yang pelan.
Jika tiba-tiba kita menginjak gas untuk membangun kecepatan, mesin butuh waktu untuk untuk menghasilkan debit gas buang yang banyak, pun begitu dengan kipas turbin turbo yang membutuhkan jeda waktu untuk berputar lebih kencang dan memberikan tekanan udara ke ruang bakar.
Nah, jeda waktu yang dibutuhkan antara kita menginjak gas hingga mesin mulai merespon dengan memberikan tenaga tamabahan, itulah yang dinamakan turbo lag.
(BACA JUGA: Yuk Intip Modifikasi Turbo Audi R8, Gila! Jadi Kenceng Banget Sob!)
Sekarang tahu kan?