GridOto.com - Rasanya saat motor yang diidam-idamkan akhirnya datang ke rumah tentu sangat menyenangkan.
Dijamin rasanya ingin langsung geber dibawa kemana saja.
Ibarat orang baru jadian juga sih, serasa dunia milik berdua nih...
Tapi ada yang mesti diingat nih buat pemilik motor baru.
Yakni patuhi masa break in.
(BACA JUGA: Tips Merawat Bodi Kulit Jeruk di Motor, Cukup Pakai Baby Oil)
Sering juga disebut masa inreyen yang berasal dari istilah Belanda 'in rijden'.
Ini adalah masa dimana komponen-komponen mesin motor sedang dalam masa penyesuaian.
Lama tempuhnya masa inreyen setiap motor berbeda-beda.
Tapi biasanya di rentang 500 hingga 1000km pertama.
Biasanya informasi tentang masa break in di buku pedoman pemilik yang pasti didapatkan saat pembelian motor baru.
(BACA JUGA: 7 Tips Berkendara Aman Bagi Biker di Musim Hujan, No. 5 Sering Diabaikan)
Logikanya, selama di pabrik komponen-komponen dalam mesin masih belum bergerak.
Begitu sampai di tangan konsumen, barulah komponen mesin mulai bergerak dan bergesekan.
Permukaan komponen-komponen baru yang saling bersentuhan memiliki tingkat kehalusan yang berbeda-beda.
Jika mesin dijalankan secara tidak benar, maka komponen yang bergesekan tadi akan mengalami keausan yang cepat.
Ini dia pentingnya masa inreyen.
(BACA JUGA: Tips Hemat Bahan Bakar Saat Mengemudi Mobil, Nomor 7 Pasti Sering Dilanggar)
Mesin jangan langsung digeber full.
Misal dalam 500km pertama, pastikan mesin tidak sampai digeber hingga 6 ribu RPM.
Sesekali boleh, tapi itu juga dalam tempo singkat saat ingin menyusul kendaraan lain.
Biasanya servis pertama selalu dianjurkan pada jarak tempuh 500km.
Sebab pada masa inreyen, permukaan komponen yang saling bergesekan akan menghasilkan gram atau bubuk besi.
(BACA JUGA: Nih Pemegang Rekor Jakarta-Surabaya Naik Motor, Sejak Tahun 1932 Sampai Sekarang Belum Terpecahkan!)
Nah, gram-gram ini tentunya akan terbuang pada penggantian oli pertama tersebut.
Sekarang udah paham kan kenapa harus melakukan inreyen?