GridOto.com - Beberapa kali insiden kecelakaan bus yang menelaan banyak korban jiwa menyadarkan kita betapa pentingnya pemilihan posisi duduk.
Karena seperti yang diketahui, sebagian besar kecelakaan bus bagian depan memang paling banyak menelan korban jiwa.
Jusri Pulubuhu, Pendiri dan Instruktur Safety Driving dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, saat terjadi tabrakan bagian depan dan belakang mobil memang merupakan area crumpling zone.
“Kalau bus saya enggak pernah mau duduk di sebelah kanan, yang searah dari sopir,” ucap Jusri,” ujar Jusri, kepada Kompas.com (3/1/2025).
“Karena impact terbesar itu tabrakan dari adu kambing. Sisi sopir inilah sisi yang paling dahsyat ketika terjadi kecelakaan dari depan. Kalau bagi saya, secara umum sisi kiri lebih aman dengan alasan tadi,” katanya disitat Kompas.com.
Jusri menjelaskan, tabrakan adu kambing merupakan insiden dengan dampak terbesar buat kendaraan.
Menurutnya, saat terjadi benturan, kerusakan di sisi kiri biasanya lebih kecil ketimbang sisi kanan.
Baca Juga: Bus Tujuan Probolinggo Sundul Pohon Dadakan, Ulah Manuver Si Fortuner
Karena saat terjadi tabrakan kedua belah pihak akan menghindar walaupun tidak sempat, sehingga dampak kecelakaan terbesar akan terkena pada bagian tengah ke kanan.
Sementara itu Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, dirinya lebih memilih bangku baris tengah ketimbang baris depan saat naik bus.
“Kalau baris nomor berapa agak susah, karena tidak bisa menjamin selamat atau tidak. Tapi baris tengah relatif lebih aman ketimbang baris depan atau belakang,” ucap Sony, kepada Kompas.com (3/1/2025).
Ia juga mengatakan, bagian depan dan belakang bus adalah posisi yang bakal terkena impact duluan saat terjadi kecelakaan.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk memilih posisi duduk di bagian tengah dan dekat gang.
Karena kalau di sisi yang dekat dengan jendela juga relatif lebih bahaya saat terkena pecahan kaca.
“Baris depan bus paling enggak aman. Jadi orang mindset-nya kenyamanan dia kan. Banyak sekali penumpang, ketika dia tidak bisa menjangkau atau mendapat visual ke arah luar, itu mabuk darat, jadi mereka pilih duduk di depan seperti seolah-olah VIP,” kata dia.