Kata Renault dan Ghosn Soal Nissan dan Honda Diskusi Integrasi Bisnis

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Jumat, 27 Desember 2024 | 13:20 WIB

Nissan Honda dan Mitsubishi telah meneken MoU untuk integrasi bisnis. (Rayhansyah Haikal Wishnumurti - )

GridOto.com - Nissan dan Honda telah sepakat untuk melanjutkan proses integrasi bisnis keduanya, ini komentar Renault dan Carlos Ghosn.

Nissan dan Honda telah meneken Memorandum of Understanding untuk melanjutkan diskusi integrasi bisnis antara keduanya (23/12).

Penandatanganan MoU antara Nissan dan Honda juga dihadiri oleh Mitsubishi Motors yang juga menimbang-nimbang untuk berpartisipasi dalam integrasi.

Tentu saja manuver Nissan merapat ke Honda juga terdengar sampai telinga Renault dan mantan CEO Renault dan Nissan, Carlos Ghosn.

Sampai saat ini, Renault memiliki saham sebesar 15% pada Nissan dan berlaku sebaliknya.

Renault-Nissan-Mitsubishi
Nissan Juke dan Renault Captur di presentasi Renault-Nissan-Mitsubishi.

Baca Juga: Lima Nama Mobil Ini Bisa Hidup Lagi Kalau Honda dan Nissan Merger

Hal ini merupakan salah satu wujud kerjasama historis Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance sejak 1999.

Lewat rilis resminya, Renault menyatakan mengetahui pengumuman dari Nissan dan Honda.

"Sebagai pemegang saham utama Nissan, Renault Group akan mempertimbangkan semua pilihan berdasarkan apa yang terbaik untuk grup dan stakeholder," begitu pernyataan resmi Renault pada rilisnya.

Sampai berita ini diturunkan, bos Renault Luca de Meo masih belum memberikan keterangan mengenai keharmonisan Nissan dan Honda.

Baru mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn, bereaksi cukup keras mengenai mendekatnya Nissan ke Honda.

The Japan Times
Carlos Ghosn, saat ditangkap berstatus sebagai chairman aliansi NIssan-Mitsubishi-Renault

Baca Juga: Nissan dan Honda Sepakat Diskusi Merger, Mitsubishi Motors Menyusul

Mengutip dari Reuters dan CNBC, Ghosn meragukan kesuksesan antara Honda dan Nissan karena banyaknya duplikasi antara keduanya.

"Saya pikir, tanpa keraguan, Honda akan berada di kursi pengemudi," kata Ghosn pada Squawk Box Europe CNBC.

"Tidak ada komplementaritas disini sehingga bila keduanya ingin bersinergi, mungkin akan melalui penurunan biaya, duplikasi rencana, duplikasi teknologi, dan kami tahu Nissan yang akan jadi korbannya," tambah Ghosn.