GridOto.com - Konsultasi dengan orang paham jika ingin ganti knalpot mobil.
Jangan sampai suara doang gede, tapi tenaga mesin malah lembek.
Ini berlaku di mobil mesin diesel maupun bensin.
Biasanya ini terjadi usai mengganti dengan knalpot aftermarket yang kebanyakan didesain dan spesifikasinya tidak dihitung sesuai kebutuhan mesin.
"Ganti knalpot sebaiknya diameter pipa knalpot tidak jauh dari ukuran standar mobil," ujar Hasyim dari Indojaya Knalpot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dikutip dari artikel GridOto.com (8/12/22).
Diameter pipa yang dimaksud mencakup dari diameter pipa inlet hingga ujung tailpipe.
Termasuk diameter dan panjang tabung muffler, sebaiknya tidak berbeda jauh dari ukuran standar.
Baca Juga: Modif Knalpot Mitsubishi Pajero Sport Baiknya Prioritaskan Bagian Ini
Hal ini penting, terutama untuk mobil yang menggunakan mesin berkapasitas 1.500 cc.
Mesin segitu masih memerlukan back pressure dari knalpot sebagai tambahan torsi untuk berakselerasi kembali.
Nah, inilah yang menyebabkan tarikan mobil jadi lebih loyo dibandingkan saat pakai knalpot standar.
"Back pressure hilang biasanya dari diameter pipa di dalam muffler disamakan hingga ujung tailpipe," beber Hasyim.
Dengan diameter yang sama, maka knalpot tidak bisa mengumpulkan gas buang untuk menciptakan back pressure.
Terakhir, Hasyim menyarankan untuk tidak menggunaka diameter pipa inlet yang terlalu kecil atau besar.
Untuk mesin 1.500 cc, direkomendasikan pakai ukuran 1,25 inci, maksimalnya 1,5 inci.
Baca Juga: Ganti Knalpot Mobil Dengan Tipe Racing Bisa Bikin Kencang, Apa Benar?
Toleransi perubahan maksimal 0,25 inci, karena jika lebih bisa merubah karakter jalur gas buang.
Jadi itulah penyebab tenaga mesin mobil jadi loyo setelah ganti knalpot.