GridOto.com - Bukan goyang, begini gejala atau ciri-ciri pelek motor peang.
Ternyata pelek motor peang gejalanya enggak selalu motor terasa goyang.
"Hampir 20 konsumen bengkel ditanya motor enggak terasa goyang ketika pelek peang," buka Ardiayansah, Pemilik bengkel spesialis press pelek, Dapur Jaya Motor kepada GridOto pada Senin (23/12)
"Saat dilihat ke pelek, baru sadar kalau sudah peang," tambahnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Jarang yang Sadar, Ternyata Yamaha Aerox Alpha Pakai Pelek Baru
Jika peang pada pelek sudah terlalu parah, justru ciri pertama yang muncul tekanan angin ban akan lebih cepat habis.
"Kalau kondisi normal tekanan angin akan berkurang paling cepat setelah 1 atau 2 minggu," jelas Mekanik yang akrab disapa Katro ini.
"Sedangkan kalau pelek peang sudah parah, baru 2 atau 3 hari diisi angin sudah kempis lagi," paparnya.
Pasalnya ketika kondisi peang enggak semua permukaan ban tertutup oleh pelek.
"Sehingga angin akan lebih mudah keluar dari celah atau bagian pelek yang peang," jelas Katro yang sudah lebih dari 15 tahun menggeluti press rangka dan kaki-kaki motor ini.
Baca Juga: Cegah Risiko Pelek Peang Saat Libur Akhir Tahun, Cukup Lakukan Ini
Oya, kalau motor sampai terasa oleng ternyata bukan dari karena pelek yang sudah peyang.
Umumnya disebabkan oleh bearing roda yang mulai aus atau minta diganti.
"Banyak juga ditemukan di bengkel karena kondisi ban yang enggak bulat," kata Katro.
Umumnya disebabkan oleh saat pemasangan yang tidak pas dan juga usia pemakaian ban itu sendiri yang sudah lewat batas..
"Kalau dilihat bagian bibir atau list ban enggak rata, ada yang naik atau turun," tutup Mekanik yang bengkelnya berada di Jalan Raya Bogor KM 28 No.54, Pasar Rebo, Jakarta Timur.