Bukan Cuma Istirahat Cukup, Begini Wejangan Pakar Safety saat Perjalanan Nataru

Wisnu Andebar - Minggu, 22 Desember 2024 | 11:10 WIB

Ilustrasi mengemudi saat libur Nataru (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Momen libur Natal dan Tahun Baru 2025 banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pelesiran bersama keluarga.

Namun, sebelum melakukan perjalanan bersama keluarga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Salah satunya adalah dengan menurunkan ego saat melakukan perjalanan.

"Menjadi pemicu bahaya di jalan adalah tidak semua pengguna jalan sedang melakukan libur Nataru, banyak juga yang melakukan pekerjaan dan mobilitas dalam rangka mencari nafkah bahkan mencari keuntungan pada situasi ini," ujar Instruktur Asesor & Investigator LLAJ, Road Safety Commision Ikatan Motor Indonesia (IMI), Erreza Hardian, Sabtu (21/12/2024).

Terlebih situasi cuaca yang tak menentu dan kepadatan arus lalu lintas saat liburan, bisa menyebabkan stress yang memicu emosi.

Untuk itu, Reza mengimbau agar setiap pengguna jalan bisa meninggikan toleransi ke semua orang saat mengemudi.

"Menghindari konflik di jalan adalah salah satu cara terbaik berkeselamatan.
Berikan prioritas, senyuman dan komunikasi terbaik untuk pengguna jalan lain," paparnya.

Kemenhub
Ilustrasi kondisi lalu lintas saat Nataru 2025

Lanjut Reza menjelaskan, hal lain yang tidak boleh dikesampingkan adalah mematuhi rambu lalu lintas dan petugas di lapangan.

Kemudian istirahat cukup sebelum berkendara, persiapkan waktu lebih panjang agar ketika situasi di perjalanan begitu dinamis tidak diburu oleh waktu.

Baca Juga: Nataru 2025, Pengendara Mulai Padati Tol Transjawa Segini Jumlahnya

Persiapan fisik dan mental disebut juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.

"Selalu ada risiko ketika melakukan mobiliasi. Cuaca sedang tidak baik-baik saja, lingkungan jalan akan bertambah tinggi intensitas dan tekanannya termasuk pengguna jalan lain, itu di luar control dan kewenangan kita," katanya.

"Maka yang bisa kita control adalah kita dan keluarga terdekat kita. Bahaya akan selalu ada dan tinggal kita perkecil risikonya untuk berkeselamatan bersama," pungkas Reza.