GridOto.com - Ducati baru saja merilis serial dokumenter belakang layar, tentang perjuangan Pecco Bagnaia bertarung memperebutkan gelar MotoGP 2024 melawan Jorge Martin.
Serial dokumenter tersebut berjudul 'Dream On: Ducati and Bagnaia's Pursuit of Glory', dengan episode 1 di MotoGP Thailand 2024.
Dalam episode di Chang International Circuit tersebut, memperlihatkan salah satu momen penuh emosi kekesalan Manajer tim Ducati Davide Tardozzi kepada Pecco Bagnaia.
Momen tersebut terjadi usai berakhirnya prosesi podium balapan sprint MotoGP Thailand 2024, yang digelar Sabtu (26/10/2024) lalu.
Sprint tersebut dimenangkan oleh rekan Bagnaia, Enea Bastianini, yang tampil sangat bagus sejak start.
Di sisi lain Bagnaia harus kalah melawan Martin saat memperebutkan posisi kedua dan hal itu membuat Tardozzi kesal.
Di dalam satu ruangan yang juga ada kakak dan kekasih Bagnaia, Tardozzi mengekspresikan kekesalannya kepada sang rider karena terus balapan seperti 'gentleman' atau dengan kata lain 'pria sopan'.
Frasa itu merujuk kepada sikap dan sifat murid Valentino Rossi itu, yang cenderung balapan dengan terlalu bersih dan kurang agresif.
Awalnya kedua orang tersebut berdebat, sampai kemudian Bagnaia pun terdiam dan mendengarkan melihat ekspresi Tardozzi yang terlihat sangat kesal.
Baca Juga: MotoGP Mulai Ketar-ketir, Akhirnya KTM Pecat Satu Pembalapnya
"Pecco, Pecco, Pecco. Hari ini, hari ini, hari ini," kata Tardozzi membuka ceramahnya, untuk memaksa Bagnaia diam.
"Hari ini Martin punya nyali. Nyali untuk menendangmu keluar (lintasan). Ia sudah memutuskan sebelum balapan, bahwa ia akan menendangmu keluar dan ia melakukannya. Ia melakukan apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Tardozzi pun kemudian mendesak Bagnaia untuk menghilangkan sifat semacam itu, karena hanya akan membuatnya kalah dari Martin.
"Hal itu harus kau lakukan besok. Kau tak boleh selalu menjadi 'gentleman'. Kau tak boleh, karena orang itu mau melakukan apapun untuk mengalahkanmu. Jika kau terus begitu, mereka akan menendang pantatmu," sambung Tardozzi sambil penuh ekspresi.
"Sejak tikungan 1 ia sudah memutuskan apa yang akan dilakukan kepadamu, meski harus menyentuh atau melemparmu keluar. Kau tak boleh lanjut terlalu sopan seperti ini. Pecco, karena orang-orang ini akan menghancurkanmu jika kau tak mempertahankan dirimu," jelas sang Manajer.
Bagnaia pun semakin terdiam bersama sang kakak dan juga kekasihnya, Domizia, yang terlihat berkaca-kaca merasakan tensi yang ada di ruangan tersebut.
"Besok kau harus menjadi orang yang membuat aturannya. Jika tidak maka mereka akan terus melakukannya kepadamu," sambungnya.
"Ini bukan hanya soal melaju dengan kencang Pecco, tapi soal siapa yang terkuat secara mental," tuntas Tardozzi yang kemudian meninggalkan ruangan tersebut.