Sekarang Bangkrut, Padahal Beberapa Tahun Lalu KTM Sesumbar Mau Beli Ducati

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 19 Desember 2024 | 07:45 WIB

KTM pernah ingin membeli Ducati (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Kabar krisis finansial yang dialami KTM sangat mengejutkan, mengingat besarnya kapasitas finansial mereka beberapa tahun silam.

Boro-boro KTM bangkrut, beberapa tahun silam pabrikan asal Austria tersebut malah berambisi membeli Ducati.

Berbicara soal kepemilikan, brand Ducati sendiri sejak 2012 masuk ke dalam keluarga Volkswagen Group (VW Group).

Pabrikan Italia itu satu rumah dengan beberapa brand roda empat ternama seperti Volkswagen, Audi, Seat, Skoda dan Porsche serta juga brand truk seperti Scania dan MAN.

Sejak 2017 silam sempat ramai kabar VW Group ingin melepas Ducati, namun kabar tersebut terus-menerus naik turun seperti sekadar isapan jempol belaka.

Kendati demikian, ambisi Stefan Pierer dan Pierer Mobility AG selaku induk perusahaan KTM untuk memiliki Ducati benar adanya.

Masuknya Ducati akan menambah besar Pierer Mobility AG yang kala itu sudah memiliki KTM, Husqvarna, Gasgas dan juga brand legendaris MV Agusta.

"Ducati adalah Ducati. Brand yang rasanya pas berjalan bersama-sama dengan KTM," kata CEO KTM Stefan Pierer kala itu.

"Satu merek yang bagus untuk kami adalah Ducati, lupakan yang lain karena MV Agusta terlalu kecil," jelas pria Austria tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Krisis, Pol Espargaro Buka Suara Soal Nasib Tim KTM

Pierer menganggap brand asal Italia itu sebagai Ferrari-nya balapan roda dua, sehingga akan sangat bergengsi jika bisa mengambil alih mereka.

Masuknya Ducati juga bisa saja diharapkan untuk mendongkrak performa pabrikan Austria tersebut di MotoGP.

Karena dalam satu kepemilikan, bukan tidak mungkin jika akan ada transfer informasi berharga mengenai urusan teknis motor.

"Tentu saja kalau Ducati sampai berjalan bersama dengan KTM, akan menjadi kesempatan menarik buat kami," tuturnya.

Sayangnya setelah beberapa kali percobaan, Pierer gagal mengakuisisi Ducati hingga akhirnya mereka menyerah.

"Piech (Ferdinand Piech) dan Porsche family tidak menjualnya, bahkan hingga generasi ketiga mereka. Kesombongan mungkin berperan di sini," ungkap Pierer beberapa waktu setelahnya.