GridOto.com - Akuisisi Dorna Sports oleh Liberty Media kembali menemui permasalahan yang cukup rumit.
Kini Uni Eropa sedang menginvestigasi proses akuisisi yang dilakukan Liberty Media terhadap induk organisasi yang mengelola MotoGP dan WorldSBK tersebut.
Pembelian Dorna Sports oleh Liberty Media sudah ramai diberitakan sejak tahun lalu, dan kesepakatan resminya diumumkan pada awal 2024 lalu.
Nilainya tak main-main, di mana Liberty Media mengeluarkan 3,5 miliar euro atau senilai hampir Rp 60 triliun (kurs 1 euro senilai Rp 16.811 per 14 Desember 2024).
Angka tersebut berhasil merebut 86 persen saham Dorna Sports, di mana sisanya masih menjadi milik manajemen perusahaan asal Spanyol tersebut.
Melansir Bloomberg, Uni Eropa lewat divisi antimonopoli yang dipimpin oleh politisi Spanyol, Teresa Ribera, mempermasalahkan akuisisi tersebut.
Dengan F1 dan MotoGP yang berada di bawah tangan Libery Media, dicurigai akan membatasi kompetisi alias memonopoli dalam penyiaran TV dan streaming.
Sederhananya jika dua ajang balap paling laris penyiarannya diatur oleh pihak yang sama, akan berpotensi mematikan ajang balap lainnya.
Bahkan tidak hanya balapan lain, namun juga siaran olahraga lainnya yang bisa berdampak ke sektor ekonomi.
Baca Juga: Isinya Orang Bingung, Begini Kondisi Ducati Usai Ditinggal Valentino Rossi
Maka dari itu Uni Eropa sedang mempersiapkan untuk menjalankan investigasi penuh fase kedua yang kabarnya akan dimulai sebelum 19 Desember 2024.
Investigasi yang dilakukan diprediksi akan berjalan sekitar 90 hari sejak hari pertama, sehingga hasilnya mungkin baru keluar saat MotoGP 2025 sudah berjalan.
Liberty Media sendiri mengakuisisi F1 sejak 2016 silam dari CVC Capital Partners, dan berhasil membuat ajang balap jet darat tersebut semakin sukses dalam beberapa tahun terakhir.
Hadirnya Liberty Media sebagai owner baru Dorna dan MotoGP juga diharapkan membawa dampak yang sama ke kejuaraan balap motor paling bergengsi tersebut.