GridOto.com - PT Aletra Mobil Nusantara mengungkapkan proyeksi target penjualan mereka di pasar otomotif Tanah Air.
Hingga akhir 2025 mendatang, brand mobil listrik asal Indonesia ini menargetkan bisa menjual ribuan unit Aletra L8.
Mobil listrik dengan kapasitas tujuh penumpang tersebut merupakan produk pertama Aletra yang dijual di Tanah Air.
"Target dari internal kami belum setting, tapi kalau kami bisa jual, mungkin 2000-3000 unit satu tahun saja kami sudah happy," kata Chairman dan Founder Aletra, Megusdyan Susanto saat ditemui di Tangerang, Banten belum lama ini.
Aletra sendiri secara resmi baru saja melakukan debutnya di pasar otomotif Tanah Air melalui ajang GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 tepatnya 22 November lalu.
Sebagai brand Indonesia yang baru saja hadir, Susanto ingin membangun kepercayaan konsumen lewat debutnya di pameran ini.
"Kami akan fokus membangun trust dulu. Sambil melihat dan terus mengkaji untuk model selanjutnya apa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia. Jadi kita kaji terus," paparnya.
Sehingga soal penjualan di GJAW 2024 Aletra mengaku enggak terlalu muluk-muluk, alias lebih berfokus ke brand awareness.
"Di GJAW, kami berharap 500 unit saja sudah happy," sebutnya.
Baca Juga: Merek Mobil Listrik Aletra Murni Punya Orang Indonesia, Segini Investasinya
Sekadar info, Aletra L8 merupakan produk hasil kolaborasi dengan pabrikan China, Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.
MPV listrik Aletra L8 diambil dari basis Geely Jiaji dan Livan Maple 80V.
Adapun investasi yang telah digelontorkan oleh perusahaan diklaim mencapai Rp 2 triiliun untuk menggarap brand Aletra.
Investasi itu mencakup beragam sektor, salah satunya pengembangan produk Aletra L8 yang telah mengalami beragam penyesuaian yang sesuai selera maupun kebutuhan konsumen di Indonesia.
Jadi meskipun diambil dari basis mobil China, namun telah dilakukan beragam pengembangan yang melibatkan insinyur lokal.
Selain itu, mobil listrik rival BYD M6 ini juga telah diproduksi lokal di fasilitas perakitan milik PT Handal Indonesia Motor di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Secara dalam dan luarnya, front face, panjangnya, sebenarnya dilakukan penyesuaian khusus untuk Indonesia Market. Kami harus mengeluarkan seluruh biaya R&D convertion ke setir kanan," jelasnya.
"Jadi, sebenarnya produk ini hampir boleh dibilang banyak sekali perubahan yang khusus untuk Indonesia, jadi selain di-rebadge, juga di-redevelopment. Sehingga benar-benar disesuaikan semuanya untuk karakter Indonesia," pungkas Susanto.