GridOto.com - Di pasaran bengkel atau toko otomotif tersedia beragam jenis coolant radiator.
Paling umum saat ini tersedia coolant radiator dengan glikol dan juga tanpa glikol.
Lantas apa yang membedakan kedua jenis coolant radiator ini? Mana yang lebih baik?
"Pada dasarnya kedua coolant radiator ini sama-sama water-base," bukaStanley Tjhie, Brand Development Manager Prestone Coolant PT Laris Chandra.
Baca Juga: Pakai Alat Ini Kuras Radiator Mobil Tuntas Kurang Dari 15 Menit
"Paling penting adalah mereka punya aditif anti-corrotion," tegasnya saat ditemui GridOto.com belum lama.
Aditif tersebut mencegah pembentukan korosi karena kandungan air yang digunakan ketika terpapar panas dari temperatur kerja mesin.
Lantas, yang membedakan memang hanya kandungan glikolnya saja.
Glikol berfungsi sebagai modifikator senyawa air agar bisa punya titik didih yang lebih tinggi maupun titik beku yang lebih rendah dari air biasa.
"Glikol ini aditif yang mahal, makanya kenapa coolant radiator dengan kandungan glikol pada konsentrat tertentu dijual dengan harga yang relatif mahal," jelas Stanley.
Sementara pada coolant radiator yang tanpa glikol bisa dijual lebih murah.
Baca Juga: Fungsi Penting Boiling Point Coolant Radiator, Bisa Cegah Mesin Jebol
Sebab aditif yang terkandung hanya anti-corrotion dan pewarna khusus.
"Harganya bisa jauh lebih murah, meskipun punya titik didih dan titik beku yang tidak lebih baik dari coolant radiator dengan glikol," tutur Stanley.
"Selama sistem pendinginan mesin ideal dan tanpa kebocoran tetap bisa menjaga temperatur kerja mesin, karena normalnya mesin bekerja di sekitar 85 derajat celsius, masih di bawah titik didih air yang 100 derajat celsius," terangnya.