GridOto.com - Peningkatan ekosistem kendaraan listrik harus dibarengi dengan pengetahuan terkait risiko kebakaran dan cara memadamkannya.
Seperti diketahui, kendaraan listrik merupakan teknologi baru dan membutuhkan penanganan berbeda ketika terjadi kebakaran.
Pasalnya, baterai kendaraan listrik yang terbakar tidak bisa padam dengan APAR biasa.
Bahkan berbagai media pemadaman seperti jenis bubuk (powder) yang kini umum di pasaran, atau bahkan air sebagai media konvensional pemadaman tidak efektif untuk memadamkan api kendaraan listrik.
Melihat hal tersebut, perusahaan anak bangsa, PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) selaku distributor tunggal dari produk pemadam api memperkenalkan beberapa alat mutakhir untuk kendaraan listrik jika sewaktu-waktu ada resiko kebakaran.
"Kami berusaha menemukan inovasi terbaik untuk memitigasi kemungkinan terjadinya kebakaran yang ditimbulkan oleh api litium, zat yang umum menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik (EV). Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami kembali dengan inovasi baru,” papar CEO FAST Willy Hadiwijaya di Jakarta Pusat, Senin (25/11/2024).
Ia menambahkan, beberapa alat pemadam api tersebut adalah dari hasil karya anak bangsa.
"Jadi produk ini telah dipatenkan oleh anak bangsa," paparnya.
Baca Juga: Biar Gercep, Begini Cara Mudah Pakai APAR Portabel Sekali Pakai
Selain itu, perusahaan anak Bangsa tersebut juga memperkenalkan sistem pencegah kebakaran baru khusus untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Salah satunya antara lain:
1. Ballistic
Ballistic adalah aplikasi mobile yang memantau dan memberikan peringatan terkait kondisi baterai Litium kepada kendaraan listrik (EV).
Aplikasi ini dikembangkan untuk mengatasi potensi bahaya dari kerusakan dan kebakaran baterai EV.
Terkait cara kerjanya alat ini, aplikasi ini mendeteksi kondisi baterai melalui getaran, gas dan suhu secara real time menggunakan jaringan satelit yang terhubung ke cloud.
Dengan menggunakan machine learning dan analisis real-time, aplikasi ini mengirimkan laporan dan peringatan kepada pengguna EV untuk potensi kerusakan baterai akibat perubahan suhu.
2. Power Tech Shield
Power Tech Shield adalah selimut tahan api serbaguna yang diklaim cocok untuk berbagai jenis kendaraan.
Baca Juga: Berkaca Kasus Avanza Ludes di Solo, Ini Tipe Pemadam yang Bikin Api Ampun-ampun
Dengan memotong pasokan oksigen, alat ini mengisolasi api, mencegah penyebaraanya dan mengurangi kerusakan serta asap.
Alat ini diklaim dapat menahan suhu hingga 1600 derajat celcius, sedangkan untuk menahan suhu 1200 celcius produk ini mampu bertahan hingga 50 jam.
Setelah penggunaan, Power Tech Sheild dapat dibersihkan dan digunakan kembali hingga beberapa kali.
Saat penggunaan, tentu dibutukan setidaknya dua orang untuk membuka dan melakukan penutupan selimut ini.
3. G-TECH
G-TECH adalah APAR pasif penekan api berbasis gel yang dirancang untuk memiliki aliran tinggi dan viskositas yang disesuaikan, membuatnya ideal untuj menekan dan menhan api baterai litihium (LIB) dan kelas D.
Produk ini memilik kapasitas penyerapan panas tinggi dan konduktivitas listrik rendah, memastikan pendingin cepat dan melakukan penahan.
4. Lithium Fire Killer
APAR Multi-fungsi ini dapat memadamkan segala jenis api dengan cepat dan efisien.
Lithium Fire Killer adalah solusi perlindanga kebakaran yang tidak beracun, ramah lingkungan, serta mudah digunakandengan formula agen yang kuat namun aman untuk melewati api.
Bahkan diklaim, APAR ini dapat mengatasi berbagai jenis kelas api dari A/B/C/D/F/K dan api lithium.
5. Undercarrriage Suppresions System
USS adalah perangkat pemadam api portabel yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik, dimana posisi baterai biasanya berada di bagian bawah atau kolong kendaraan. Dengan dilengkapi nozzle bertekanan tinggi.
Alat ini diklaim mampu menjangkau titik api yang sulit dijangkau oleh alat pemadam api ringan berbentuk tabung konvensional.
Dengan penempatannya di kolong USS tidak hanya efektif menjangkau baterai tetapi juga memberikan pendinginan suhu yang lebih efisien untuk menjaga struktur bangunan di sekitar area kebakaran untuk antisipasi agar tidak tersebar luas.