GridOto.com - PT Aletra Mobil Nusantara secara resmi hadir di pasar otomotif Tanah Air melalui ajang GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024.
Dalam debutnya, Aletra membawa produk mobil listrik pertamanya yakni Aletra L8 yang dijual untuk konsumen di Indonesia.
Aletra L8 merupakan produk hasil kerja sama strategis dengan pabrikan China, Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.
MPV listrik Aletra L8 diambil dari basis Geely Jiaji dan Livan Maple 80V.
Kendati demikian, PT Aletra Mobil Nusantara menegaskan bahwa perusahaanya murni punya orang Indonesia.
"Aletra ini murni perusahaan Indonesia dengan pemiliknya orang Indonesia," jelas
Chairman dan Founder Aletra, Megusdyan Susanto saat ditemui di Tangerang, Banten, Sabtu (23/11/2024).
Ia menjelaskan, pihaknya telah menggelontorkan investasi sejumlah Rp 2 triiliun untuk menggarap brand Aletra.
Investasi itu mencakup beragam sektor, salah satunya pengembangan produk Aletra L8 yang telah mengalami beragam penyesuaian yang sesuai selera maupun kebutuhan konsumen di Indonesia.
Jadi meskipun diambil dari basis mobil China, namun telah dilakukan beragam pengembangan yang melibatkan insinyur lokal.
"Secara dalam dan luarnya, front face, panjangnya, sebenarnya dilakukan penyesuaian khusus untuk Indonesia Market. Kami harus mengeluarkan seluruh biaya R&D convertion ke setir kanan," jelasnya.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Mobil Listrik Aletra L8, Rival BYD M6 Nih
"Jadi, sebenarnya produk ini hampir boleh dibilang banyak sekali perubahan yang khusus untuk Indonesia, jadi selain di-rebadge, juga di-redevelopment. Sehingga benar-benar disesuaikan semuanya untuk karakter Indonesia," sambung Megusdyan.
Selain itu, mobil listrik rival BYD M6 ini juga telah diproduksi lokal di fasilitas perakitan milik PT Handal Indonesia Motor di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dalam ajang GJAW 2024, L8 EV sudah bisa dipesan oleh konsumen dan hadir dalam dua varian baterai.
Di antaranya Short Range dengan jarak tempuh 415 Km dan Long Range 540 Km.
Varian Long Range dijual dengan harga mulai Rp 448 juta, dengan teknologi Short Blade Bulletproof Battery berkapasitas 64,7 kWh, dengan garansi baterai 8 tahun atau 500 ribu km.
Varian Short Range harganya mulai Rp 415 juta, dengan teknologi LFP Battery dengan kapasitas 50,4 kwh dengan garansi baterai 8 tahun atau 200 ribu km.