Pantas Saja, Pakar Bongkar Kenapa Rem Motor Matik Sering Blong di Turunan

Ferdian - Sabtu, 23 November 2024 | 20:00 WIB

Honda PCX sampai terbang diduga karena rem blong. (Ferdian - )

GridOto.com - Sudah sering kecelakaan yang disebabkan rem blong, terutama pada motor matik.

Banyak penyebab kenapa motor matik bisa sampai blong di jalan menurun, seperti yang dijelaskan oleh pakar safety riding satu ini.

Peristiwa rem blong pada motor matik di jalan turunan sudah sering jadi masalah yang menakutkan dan berbahaya bagi pengendara.

Apalagi, sistem pengereman motor matik memiliki ketergantungan pada rem belakang dan sistem pengereman otomatis, sehingga jika tidak melakukan pengereman yang benar atau mengalami penurunan kinerja dampaknya bisa fatal.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, motor matik mengalami rem blong di turunan memang sering terjadi.

“Iya memang banyak kejadiannya, itu disebabkan karena banyak pengendara matik yang belum mengetahui cara penggunaan rem ketika melewati jalan turunan panjang,” ucap Agus dilansir Kompas.com (19/11/2024).

Agus mengatakan, jika pengendara motor matik bisa menggunakan rem dengan benar maka kejadian rem blong bisa dicegah.

Baca Juga: Awas Meledak, Ini Alasan Jangan Coba-coba Geber Motor Matik Posisi Diam

“Apabila penggunaan rem digunakan secara tepat maka kemungkinan rem blong bisa diminimalisir,” ucapnya.

Sementara, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, ada istilah brake fading dalam kejadian rem blong yakni kampas menyublim akibat panas.

“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang,” ucap Wildan.

Wildan menjelaskan, motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake karena saat tuas gas dilepas, kondisi transisi akan benar-benar kembali ke posisi netral.

“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” ucap Wildan.