GridOto.com - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek kembali memberikan kursus Teknis mengenai pengereman angkutan barang.
Bimbingan teknis yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 November di Lido Lake Resort ini belajar dari kasus kecelakaan tabrakan beruntun di Tol Cipularang.
Sebanyak 44 pengemudi dari 25 perusahaan operator angkutan barang di Jabodetabek mengikuti kegiatan ini.
Plt. Direktur Angkutan BPTJ, Solihin Purwantara mengatakan tujuan ini diklaim bisa menurunkan tingkat kecelakaan yang sebagian besar terjadi karena disebabkan rem blong (brake fading)
"Apa yang kami lakukan hari ini dan besok adalah untuk memberikan bimbingan kepada para pengemudi untuk tata cara di turunan dan mengendarai truk di tanjakan," kata Solihin, Rabu (19/11/2024).
Berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), selama kurun waktu 2020-2022 terjadi sedikitnya 30 kejadian truk yang rem blong.
"Untuk melakukan pengereman diperlukan ilmu dan keterampilan, biasanya rem hanya mengandalkan pedal namun ternyata selain itu ada engine brake," paparnya.
"Lokasi yang kami pilih juga mempunyai kontur jalan menanjak dan menurun sehingga dapat langsung mengaplikasikan teori engine brake tersebut," tambah Solihin.
Ia berharap peserta mampu mengurangi angka kecelakaan.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta Bikin Laporan Kecelakaan Ada Biaya? Ini Kata Polisi
“Kami mengapresiasi dukungan dari 12 perusahaan yang berkomitmen meningkatkan keselamatan transportasi melalui kegiatan ini," tutup Solihin.
Tata Cara Pengereman
Sesaat sebelum kendaraan menurun pengemudi diharapkan sudah memindahkan transmisi ke posisi yang lebih rendah.
Jika dirasa belum cukup untuk menurunkan kecepatan, maka perlu dilakukan pengaktifan saklar exhaust brake.
Saklar ini perlu dijaga pada putaran mesin di atas 1500 rpm.
Untuk menjaga pada putaran ini dapat dibantu dengan menonaktifkan exhaust brake jika putaran mesin lebih rendah dari 1500rpm atau menggunakan retarder (jika dilengkapi) dan service brake (pedal rem).