Berkaca Kecelakaan Truk di Cipularang, Ini Perbedaan Rem Blong dan Kegagalan Pengereman

Hendra - Sabtu, 16 November 2024 | 20:15 WIB

Laka maut Tol Cipularang, belum jelas apakah rem blong atau kegagalan pengereman (Hendra - )

GridOto.com- Hingga saat ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih dalam tahap investigasi kecelakaan truk di KM 92 Cipularang, Jawa Barat beberapa waktu lalu. 

Dari tayangan di media sosial yang beredar pengereman truk ditenggarai menjadi salah satu penyebabnya. 

Pihak kepolisian, melalui Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin mengungkapkan kondisi rem truk bernopol B 9440 JIN dalam kondisi normal.

"Secara teknis, (rem) tidak terjadi kebocoran. (Pengecekan) kampas rem sudah dilakukan di salah satu ban, masih dalam taraf normal," ujar Aries diskusi daring berjudul ‘Lagi, Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang’, (13/11/24).

Terhadap kejadian ini, terkait dengan sistem pengereman, menurut Ahmad Wildan, Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, harus dipahami perbedaaan antara rem blong dan kegagalan dalam pengereman. 

Menurut Wildan, rem blong ditandai dengan tidak berfungsinya sistem rem.

"Kondisi rem blong tidak identik harus ada malfunction atau kerusakan pada system rem," jelasnya.

Rem blong bisa terjadi karena overheat pada kampas rem sehingga permukaan kampas menjadi licin sempurna (brakefading).

Penyebab lainnya bisa karena angin tekor sehingga tenaga pneumatic tidak cukup mendorong kampas menyentuh tromol.

Baca Juga: Dugaan Salah, Ternyata Rem Truk Trailer Biang Kerok Tragedi KM 92 Tol Cipularang Bekerja Normal

"Bisa juga karena minyak rem mengalami overheat sehingga kehilangan kemampuan mendorong kampas menyentuh tromol atau kaliper menjepit cakram (vapour lock)," bilangnya. 

Brakefading, vapour lock dipicu karena proses pengereman panjang dan berulang pada jalan menurun, dimana pengemudi menggunakan gigi tinggi.