GridOto.com - Perkembangan oli mesin diesel berdasarkan API (American Petroleum Institute) terus meningkat.
Seperti peningkatan standardisasi oli mesin diesel API CI-4 yang sekarang ini sudah menjadi CK-4.
Tapi dalam standar API CK-4 oli mesin diesel ada kadar aditif yang diturunkan.
Hal ini diutarakan oleh Alvin Suwarna, Director PTT Lubricants Indonesia saat ditemui tim GridOto.com belum lama.
Baca Juga: Ini Alasan TBN Jadi Faktor Utama Penentu Kualitas Oli Mesin Diesel
"API CI-4 basisnya high SAPS, sementara CK-4 low SAPS," buka Alvin.
SAPS sendiri merupakan Sulfated Ash, Phosphorus, dan Sulfur yang terkandung di dalam oli.
Mudahnya, SAPS ini menentukan kadar TBN (Total Base Number) pada oli diesel.
"Pada CI-4 dibuat high SAPS gunanya untuk mengantisipasi degradasi atau penurunan kadar TBN selama mesin bekerja," terang Alvin.
"Jika nilai TBN menyentuh 4 ke bawah maka oli itu sudah rusak dan harus ganti," imbuhnya.
Permasalahnya, semakin tinggi nilai TBN akan mengorbankan kadar emisi gas buang serta efisiensi bahan bakar dari beban kerja mesin yang lebih berat karena banyaknya kandungan sulfur maupun kalsium.
Baca Juga: Oli Mesin Diesel Butuh TBN Tinggi Atau Stabil Begini Kata Produsen
Sampai standar CK-4 dibuat dengan menekan nilai TBN tapi tetap mempertahankan fungsi pelumasan terhadap efisiensi bahan bakar.
"Seperti oli mesin diesel PTT yang CI-4 nilai TBN-nya 10,4 dipakai sampai 10.000 km turun jadi 7, kalau yang CK-4 nilai TBN 8,6 turun sekitar jadi 6 atau 7," contoh Alvin.
"Kadar kalsiumnya untuk TBN rendah tapi tahan degradasi, efisiensi bahan bakar tetap optimal," simpulnya.