Produsen Kasih Alasan Ban Motor Tanpa Bungkus Bisa Dijual Lebih Mahal

Radityo Herdianto - Kamis, 14 November 2024 | 08:00 WIB

Ada yang beranggapan ban motor baru tanpa bungkus plastik dimaksudkan untuk menekan harga jual. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Di pasaran tersedia produk ban motor yang dijual baik dengan bungkus plastik maupun tidak.

Ada yang beranggapan ban motor baru tanpa bungkus plastik dimaksudkan untuk menekan harga jual.

Padahal menurut Joko Suseno, Technical Marketing Manager PT King Tire Indonesia (Kingland), ban motor yang tanpa bungkus plastik malah harga jualnya bisa lebih mahal daripada yang dibungkus.

"Kita berbicara soal proses produksi dan penanganan distribusi ban motor," buka Joko.

Untuk memproduksi ban motor tanpa bungkus perlu penanganan khusus.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Ban motor matic Kingland dengan kemasan bungkus plastik.

Baca Juga: Jangan Sampai Botak, Segini Batas Tebal Tapak Ban Motor Saat Dipakai

Hal tersebut terkait untuk menjaga kualitas ban motor yang masih fresh terhadap faktor eksternal.

"Setelah ban baru jadi, yang tanpa bungkus prosesnya lebih lama untuk tetap mempertahankan kualitasnya," terang Joko.

"Ban dipindahkan harus lebih hati-hati, tidak boleh dipegang sembarangan, area penyimpanan harus khusus yang steril, saat dikirim tetap harus steril jadi kendaraannya berbeda," bebernya.

Efeknya proses produksi lebih lama beserta investasi untuk menjaga kualitas ban lebih besar.

Jika pakai bungkus plastik, ban baru bisa langsung dibungkus untuk disimpan dan didistribusikan.

"Modal plastik investasinya tidak seberapa, kuantitas ban yang bisa keluar lebih cepat dan banyak dengan penanganan ban lebih aman dari kontaminasi eksternal," tegas Joko.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Ban motor matic Kingland.

Baca Juga: Ban Motor ADX Tire Masih Pertahankan Bungkus Plastik, Ini Alasannya 

Sementara di bengkel-bengkel tidak bisa menjamin tempat penyimpanan yang benar.

Maka dari itu pabrikan harus merancang lapisan tambahan ban baru seperti lilin atau aditif anti-aging agar kompon ban tidak cepat rusak selama lepas dari pabrik, penyimpanan bengkel, hingga digunakan konsumen.

"Aditif tambahan ini kimianya mahal, otomatis memengaruhi harga jual ban," ujar Joko.