GridOto.com - PT Sinar Armada Globalindo (SAG) mulai tahun depan akan merakit bus listrik Golden Dragon di Indonesia, bekerja sama dengan karoseri Piala Mas.
Lewat perakitan lokal tersebut, SAG ingin produknya memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Menurut Djoko Purwanto, Technical Director SAG, meski hanya 40 persen tapi hampir seluruh bagian pada bus listrik mereka sudah menggunakan komponen lokal.
Sedangkan, bagian yang masih impor justru relatif sedikit hanya motor penggerak, baterai, dan controller.
"Jadi kenapa sih kok (nilai komponen impor) tinggi 60 persen? Itu karena baterainya. Baterai itu (terhitung) 50 persen," ucap Djoko saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).
Karena tingginya nilai komponen baterai pada kendaraan listrik, Djoko menyebut pihaknya akan menjalin komunikasi dengan produsen baterai CATL di China.
Tujuannya untuk membicarakan kemungkinan merakit baterai bus listrik tersebut di Tanah Air.
"OEM (Original Equipment Manufacturera) itu dari CATL, jadi ke depan kami minta minimal bisa dirakit, walaupun belum bisa diproduksi di Indonesia. Itu menambah TKDN, menambah tenaga kerja, alih teknologi," jelasnya.
Lantas, kenapa tidak bekerja sama dengan pabrik baterai lokal yang sudah ada di Indonesia seperti UABS dan Hyundai LG Indonesia (HLI)?
Baca Juga: Resmi, Karoseri Asal Jawa Timur Ini akan Rakit Bus Listrik Golden Dragon
Menurut Djoko, hal tersebut mungkin saja terjadi asalkan prinsipal Golden Dragon merestui.
"Kami sih enggak masalah baterainya apa. Tapi prinsipal kami saat ini menggunakan CATL. Karena antara baterai dan controller harus matching, mengingat hasil akhirnya akan terkait jarak tempuh dan konsumsi," jelas Djoko.
"Makanya kalau kita berganti baterai nantinya harus melalui tahap ujicoba dulu di prinsipal," tuturnya.