GridOto.com - Saat musim hujan jalan yang dilalui umumnya cenderung lebih licin.
Soalnya, aspal yang menjadi tempat menapaknya ban akan terendam air saat musim hujan.
Lantas saat musim hujan, lebih aman mana memberhentikan motor pakai rem depan atau belakang?
"Selama di safety riding kami selalu diajarkan mengenai pengereman kombinasi," buka M. Zakky Zulfiar, Instruktur AHM Safety Riding Park kepada GridOto pada Kamis lalu (31/10).
Baca Juga: Biar Enggak Blong, Minyak Rem Motor Wajib Diganti Baru Setiap Segini
Secara sederhana, teknik ini menyarankan penggunaan rem depan maupun belakang yang porsinya disesuaikan dengan kondisi permukaan jalan
Kalau kondisi jalan kering dan enggak licin, kalian bisa gunakan porsi rem depan motor yang lebih besar.
"Misalnya rem depan 60 % sedangkan rem belakang 40 %," kata Zakky.
Baca Juga: Ahli Bagikan Cara Ampuh Cegah Rem Motor Matic Blong Saat Turunan Panjang
"Atau bisa juga 70 % untuk rem depan dan 30 % untuk rem belakang," tambahnya saat presentasi di acara Pentingnya Safety Riding yang merupakan kerjasama AHM dengan Motor-Plus ini.
Namun hal itu tidak berlaku kalau kondisi permukaan jalananan basah.
Misalnya saat atau setelah turun hujan yang membuat permukaan jalan menjadi licin.
"Contohnya kalau di jalanan krikil rem pakai rem depan motor akan cenderung susah dikendalikan atau kehilangan traksi," wanti Zakky.
Baca Juga: Kampas Lembek, Ini Bahaya Siram Cakram Motor Panas Usai Libas Turunan
"Pada saat itu porsi rem belakang motor lebih besar dari rem depan," tuturnya saat ditemui di Hall 9 ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Tuh, jadi penggunaan rem depan maupun belakang ternyata melihat dari kondisi jalannya.
Jika kondisi jalan mulus dan enggak licin boleh-boleh saja pakai porsi rem depan lebih besar dibandingkan belakang.
Namun kalau kondisi jalan sebaliknya, gunakan rem belakang yang lebih dominan.