GridOto.com - Program subsidi motor listrik kabarnya tidak akan dilanjutkan oleh pemerintah di tahun depan.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, pemerintah hingga kini masih akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai subidi motor listrik tersebut.
"Kalau tahun ini enggak (penambahan subsidi). Kita akan bahas, teknisnya nanti kita lihat lagi," ucap Airlangga, Kamis (31/10/2024), dikutip dari Kontan.co.id.
Airlangga menyebut, keberlanjutan subsidi motor listrik akan ditentukan berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan pemerintah.
"Kita lihat evaluasinya," katanya.
Menanggapi hal ini, Purbaja Pantja selaku Chief Executive Officer (CEO) Alva menyebut pihaknya sedikit khawatir dengan potensi turunnya penjualan pasca-dicabutnya subsidi pemerintah.
"Ketakutan tentu ada, tapi bukan sesuatu yang belum kita antisipasi sebelum-sebelumnya," ucap Purbaja di sela-sela IMOS, Rabu (30/10/2024).
Meski begitu, Ia tetap optimis motor listrik Alva dapat memikat hati konsumen Indonesia meskipun dijual tanpa ada subsidi.
"Dari Alva kami percaya bahwa produk kami ini bisa menarik minat para pengguna meskipun tanpa subsidi," pungkasnya.
Baca Juga: Motor Listrik Murah Alva N3 Resmi Dijual, Skema Penjualannya Unik
Sebagai informasi, di ajang IMOS 2024 Alva baru saja meresmikan penjualan motor listrik terbaru mereka yakni N3.
Motor listrik yang bermain di segmen entry level itu membawa sejumlah fitur dan teknologi yang diklaim cocok untuk pasar Indonesia.
Salah satu fitur unggulan N3 adalah port USB A dan C yang memudahkan pengguna untuk mengisi daya perangkat saat berkendara.
Selain itu, N3 dilengkapi dengan kompartemen luas yang mampu menampung dua buah botol minum.
Menariknya, N3 juga memiliki fitur Boost Charge yang membuat pengisian baterai pada motor ini lebih cepat.
Soal harga, Alva N3 dibanderol mulai Rp 18,5 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Tapi, dengan angka tersebut konsumen belum mendapatkan baterai.
Alva menjual baterai N3 secara terpisah melalui sistem kredit, dengan angsuran per bulan Rp 200 ribu selama tiga tahun.
Ketika angsurannya lunas, baterai tersebut akan menjadi hak milik konsumen.
Namun, jika konsumen mau membeli secara tunai harganya dibanderol Rp 10 juta untuk satu buah baterai, dan Rp 17 juta buat dua baterai.