GridOto.com - Memasuki masa pemeterintahan Presiden Prabowo Subianto, para menteri, wakil menteri dan pejabat eselon 1 dilarang pakai mobil dinas impor Jepang maupun Eropa.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu mengatakan, para menteri kini diwajibkan menggunakan mobil dinas produksi dalam negeri.
Ia mengungkapkan, mulai minggu depan, dirinya, para menteri dan pejabat eselon I akan menggunakan mobil dinas Maung produksi Pindad.
Anggito menuturkan, penggunaan mobil dinas Maung tersebut merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Minggu depan saya akan pakai mobil Maung itu, mobil Pindad. Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I dan menteri," ujar Anggito, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (28/10/24) dilansir dari Kompas.com.
Sebelum diganti, para menteri pada era Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya tercatat menggunakan mobil dinas Toyota Crown Series, yang merupakan produk CBU dari Jepang.
Pertama ada Toyota Crown Royal Saloon yang dipakai sebagai mobil dinas para menteri sejak kepemimpinan periode kedua Presiden SBY tahun 2009 sampai periode pertama Presiden Jokowi.
Toyota Crown Royal Saloon terdiri dari dua tipe yang dibedakan berdasarkan kubikasi mesin yang digunakan, yaitu 2.500 cc dan 3.000 cc.
Baca Juga: Menteri Sampai Pejabat Eselon 1 Era Prabowo Dilarang Pakai Mobil Dinas Impor, Minggu Depan Pakai Ini
Untuk spesifikasi, Toyota Crown Royal Saloon pakai mesin DOHC V6. Pada versi 3.000 cc mampu menghasilkan tenaga 256 dk pada 6.200 rpm dengan torsi puncak 314 Nm pada 3.600 rpm.
Sedangkan pada versi 2.500 cc, memiliki output tenaga 215 dk pada 6.400 rpm dan torsi puncak 260 Nm pada 3.800 rpm. Semua varian pakai transmisi otomatis 6-speed Super ECT.
Hadir sebagai sedan premium, mobil ini dikenal punya interior serta sensasi berkendara yang nyaman dan sangat berkelas untuk dipakai sehar-hari.
Memasuki tahun 2019 atau periode kedua masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, mobil dinas para menteri diganti dengan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
Toyota Crown 2.5 HV G-Executive hadir sebagai sedan mewah ramah lingkungan yang dibekali dapur pacu 2.500 cc berteknologi Dynamic Force Engine Hybrid System.
Output yang dihasilkan berua tenaga maksimal 223 dk dengan torsi 221 Nm, serta konsumsi bahan bakar mencapai 19,4 kilometer per liter.
Dimensi mobil dinas menteri ini memiliki panjang 4.910 milimeter (mm), lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.455 mm. Sementara, jarak sumbu rodanya sekitar 2.920 mm.
Masuk ke bagian kabin, di bagian dasbor terdapat dua layar berukuran 8 inci dan 7 inci untuk data communication module yang menjadi pusat pengaturan beragam fitur mobil.
Tampilan aksen kayu pada bagian kokpit dan penggunaan jok kulit terbaik menambah kesan elegan sekaligus kenyamanan saat dipakai harian oleh para pemangku jabatan.