Jangan Cuekin Ban Serep, Tekanan Angin Berkurang Segini Tiap Bulan

Wisnu Andebar - Senin, 28 Oktober 2024 | 20:00 WIB

Ilustrasi ban serep (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Ban serep alias ban cadangan pada mobil memiliki peran penting ketika mengalami kondisi darurat, seperti bocor atau pecah di jalan.

Namun, terkadang pemilik mobil lupa memerhatikan kondisi ban serep kendaraannya.

Ban serep juga perlu dirawat secara berkala agar selalu dalam kondisi terbaik dan siap digunakan kapan saja ketika dibutuhkan.

Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano mengatakan, ban serep yang terawat pastinya dalam kondisi optimal.

"Sehingga ketika dalam situasi darurat, dapat mengganti ban yang rusak dengan cepat. Tentunya juga akan meningkatkan ketenangan dan keselamatan saat berkendara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).

Fisa melanjutkan, hal yang perlu diperhatikan agar ban serep selalu dalam kondisi prima salah satunya dengan mengecek tekanan angin.

Sebab tekanan angin pada ban dapat berkurang hingga 3 persen setiap bulannya.

Hal tersebut merupakan hal yang normal dikarenakan tekanan udara dapat berkurang secara perlahan melalui pori pori ban yang biasa disebut dengan proses ‘osmosis’.

Oleh karena itu, tekanan angin pada ban serep sebaiknya dilebihkan 5-10 psi dari tekanan standarnya serta diperiksa secara berkala setiap bulan.

Baca Juga: Bisa Lakukan Sendiri di Rumah, Begini Cek Kondisi Ban Serep Mobil 

"Fungsi dari tekanan angin yang lebih tinggi tersebut adalah untuk memitigasi efek dari ‘osmosis’ di atas, sehingga saat dibutuhkan dikala darurat tekanan angin pada ban serep tidak terlalu jauh di bawah tekanan standar ban lainnya," papar Fisa.

Selain itu, ada baiknya ban diisi menggunakan nitrogen.

Hal ini dikarenakan nitrogen memiliki keunggulan yakni menjaga tekanan ban lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca panas dan dingin.

Selain tekanan angin, periksa ban serep dari kerusakan fisik seperti retak, sobek, benjol maupun bentuk deformasi lainnya.

Kemudian pastikan bahwa ban serep masih memiliki tinggi kembangan ban yang layak.

Jika tinggi kembangan ban serep sudah sejajar dengan garis-garis Tread Wear Indicator (TWI), artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni di bawah 1.6 mm dan sudah perlu diganti.

Masih menurut Fisa, hal lain yang perlu dilakukan untuk merawat ban serep adalah dengan melakukan rotasi.

Tips ini hanya berlaku untuk kendaraan yang memiliki ukuran ban serep yang sama seperti ban utama atau full size spare tire.

Dengan rotasi berkala, semua ban akan memiliki pola keausan yang seragam.

"Kondisi ini akan membantu menjaga kemampuan traksi dan pengendalian yang konsisten pada semua ban, termasuk ban serep, sehingga semuanya memiliki performa yang setara," ucapnya

"Rotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 7.000-10.000 km," sambung Fisa.

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah letak penyimpanan ban serep pada kendaraan.

Posisi ban serep yang tidak diakses dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya endapan debu dan kotoran, terutama yang terletak di bawah sasis kendaraan.

Oleh karena itu, penting agar ban tersebut dibersihkan secara berkala karena selain membuatnya lebih nyaman untuk dipegang saat diperlukan, pembersihan berkala juga dapat mencegah potensi bersarangnya binatang liar seperti tikus yang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada ban tersebut.

Untuk ban serep yang terletak di bagian luar kendaraan, seperti di bagian pintu belakang kendaraan, pastikan ban serep tertutupi dengan baik.

"Hal ini untuk melindungi ban dari paparan sinar UV dan radiasi panas matahari secara konsisten pada satu titik statis, yang berpotensi menimbulkan kerusakan seperti ozone crack sehingga mengurangi efektivitas ban serep saat diperlukan," pungkasnya.