Trik Keluar dari BBM Impor, ESDM Genjot Penggunaan Biodiesel

Hendra - Minggu, 27 Oktober 2024 | 19:15 WIB

Ilustrasi sampel bahan bakar nabati biodiesel. (Hendra - )

GridOto.com- Mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional, pemerntah dorong penggunaan Biodiesel.

Sejak Agustus 2023 lalu, pemerintah telah mencanangkan kewajiban penggunaan Biodiesel B35.

Dimana pencampuran 35% biodiesel dalam solar, menjadi tonggak penting dalam transisi energi di Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa swasembada energi menjadi salah satu target yang dicanangkan dalam pemerintahannya, dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.

"Kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi, karena kita diberi karunia oleh Tuhan tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung bangsa lain," jelasnya. 

Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin.

"Kita juga punya tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain," tegas Presiden Prabowo. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kemandirian energi kan salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel.

"Biodiesel sekarang kita sudah B35 dan B40 sudah selesai uji coba," ujarnya.

Baca Juga: Update Harga Solar Nabati Per 1 Oktober 2024, Biodiesel Saat Ini Dijual Segini

Kabarnya B40 akan meluncur pada Januari 2025 mendatang. 

Bahlil mengatakan bahwa ke depan pemerintah akan mendorong untuk memanfaatkan B50 dan B60.

"Kalau ditanya bahwa itu cukup atau tidak, B35 sampai B40 itu kan kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kiloliter. Nah, sementara ekspor kita kan masih banyak," sebutnya.

Kalau ditanya kapasitas Crude Palm Oil (CPO) cukup.

"Tinggal kita lihat adalah teknologinya, teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba. Agar ketika itu diimplementasikan, B50-B60 itu betul-betul sudah lewat uji coba yang baik," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengungkapkan bahwa realisasi pemanfaatan biodiesel dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren kenaikan.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada tahun 2021 realisasi biodiesel mencapai 9,3 juta KL dan pada tahun 2022 realisasi biodiesel mencapai 10,45 juta KL.

Sementara tahun 2023 meningkat menjadi 12,2 juta KL dengan mandatori B35 yang dimulai Agustus 2023.

Adapun manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada tahun 2023 tersebut, terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp120,54 triliun.

Peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp15,82 triliun, serta penyerapan tenaga kerja lebih dari 11.000 orang (off-farm) dan 1,5 juta orang (on-farm).