Pantesan, Ini Strategi Cerdas Baru Martin yang Bikin Bagnaia Keok

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:30 WIB

Jorge Martin sembunyikan data dari Pecco Bagnaia (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Jorge Martin dikabarkan menerapkan strategi baru untuk melawan Pecco Bagnaia demi gelar juara dunia MotoGP 2024.

Strategi tersebut sudah diterapkan Jorge Martin di MotoGP Australia 2024 lalu, yang membuatnya kini unggul dengan 20 poin melawan Pecco Bagnaia.

Jadi Martin terus berusaha untuk tidak menunjukkan keunggulannya saat sesi latihan agar tidak bisa dimanfaatkan oleh Bagnaia dengan maksimal.

Sebagaimana diketahui, Ducati sudah lama menerapkan metode kerja dengan membagikan seluruh data telemetri dan data lainnya untuk semua tim dan pembalap.

Setelah motor kembali ke garasi, data motor tersebut akan diunggah ke sebuah server di mana nantinya akan dapat diakses oleh semua pembalap.

Data ini sangat detail dan dianalisis dengan menggunakan AI, sehingga para pembalap bisa menangkap banyak hal dari data-data yang sudah diolah tersebut untuk tampil bagus dalam balapan.

Mekanisme ini terus berlangsung sejak sesi latihan pertama hari Jumat, hingga hari Minggu saat balapan utama digelar.

Bagnaia adalah pembalap yang bisa memaksimalkan penggunaan data tersebut, termasuk memanfaatkan data motor Martin.

"Kita semua tahu Pecco bisa menang hari Minggu. Tak masalah jika ia mengalami masalah pada hari Jumat," kata salah satu sumber yang tidak disebut namanya, dilansir GridOto.com dari Motorsport-Total.

Baca Juga: Crash Hingga Lumpuh, Mantan Pembalap Tim Indonesia Protes Perlakuan Buruk Federasi MotoGP

"Karena pada Sabtu ia akan melangkah maju dan Minggu ia akan melangkah maju lagi," jelas sumber tersebut.

Jorge Martin dan Marc Marquez adalah pembalap yang mengandalkan eksplosivitasnya untuk tampil kencang.

Sedangkan Pecco Bagnaia lebih memanfaatkan isi kepalanya untuk mempelajari sesuatu hal, termasuk memaksimalkan data motor dan mempelajarinya untuk bisa tampil kencang.

Tidak kaget jika Bagnaia mengalami kesulitan pada sesi latihan, namun kemudian ia bisa bangkit dengan mempelajari seluruh data dan menerapkannya saat balapan.

Sayangnya di Phillip Island lalu, Bagnaia sedikit kewalahan dan kesulitan mengejar Martin karena beberapa hal.

Aspal baru membuat data motor tahun lalu tidak berguna, sehingga ia menjadi sangat bergantung dengan data yang didapatkan pembalap lain akhir pekan lalu.

Apalagi cuacanya berubah-ubah sehingga Bagnaia yang dikenal sebagai pembalap dengan gaya balap halus dan presisi pun tidak terlihat eksplosif dalam kondisi itu.

Nah di sini lah Martin memainkan permainannya, dengan berusaha menyembunyikan keunggulannya selama mungkin.

Dalam bahasa kasarnya, pada saat tertentu Martin seolah secara sengaja tidak tampil terlalu ngotot saat sesi latihan dan hanya sesekali menekan untuk menyembunyikan senjatanya.

Baca Juga: Somkiat Chantra ke MotoGP, Pembalap Indonesia Mario Aji Naik Jabatan

"Kita tahu Martin memiliki keuntungan di trek, yang mana kami tak mau menunjukkan semuanya sejak awal," kata salah satu sumber yang dekat dengan Martin.

"Kami tak mau begitu saja memberikan informasi ini," jelas orang terdekat Martin tersebut.

Jadi kru Ducati dan Bagnaia pun jadi kesulitan melihat bagaimana Martin bisa unggul dan lebih kencang, seperti yang ditunjukkannya di Australia.

Makanya kita melihat di Australia Martin bisa meraih pole mengalahkan Marc Marquez dengan selisih begitu lebar, padahal pada sesi latihan penampilannya biasa saja.

"Selalu ada cara untuk memainkan permainan menyesatkan ini, dengan tidak memberi tahu. Contohnya, dengan menyembunyikan sektor tertentu atau sektor tertentu dalam lap yang buruk," kata sumber lain yang merupakan insinyur di MotoGP.

"Kau selalu ingin menunjukkan senjatamu seakhir mungkin sehingga yang lain tak bisa melihatnya dan mengambil keuntungan dari itu," lanjut sang insinyur.

Bagnaia sendiri sempat memberikan bocoran bahwa ia sudah tahu Martin sedang bermain-main dengannya, dengan pura-pura melaju lambat pada sesi latihan.