Satria Motor Indonesia Disomasi Konsumen, Begini Kronologinya

Wisnu Andebar - Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:15 WIB

Kurnia Motors KX-Upgrade varian Standar. (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Seorang konsumen bernama Aprilisna Silvia Irany melayangkan somasi kepada PT Satria Motor Indonesia, selaku importir mobil listrik murah.

Hal ini merupakan buntut dari mobil listrik Blade Tipe KU yang dibeli oleh Aprilisna melalui PT Satria Motor Indonesia, tak kunjung dikirimkan.

Surat somasi dilayangkan kepada PT Satria Motor Indonesia pada 10 Oktober 2024.

Untuk diketahui, sebelum diakuisisi oleh PT Satria Motor Indonesia, perusahaan importir mobil listrik ini bernama PT Kurnia EVCBU International (Kurnia Motors).

Setelah dibeli sebagian besar sahamnya per awal 2024 lalu, PT Satria Motor Indonesia sepenuhnya bertanggung jawab terhadap konsumen yang sebelumnya sudah memesan lewat Kurnia Motors.

Aprilisna pun memaparkan kronologi kejadian yang ia alami saat baru pertama membeli mobil listrik tersebut di ajang Jakarta Fair Kemayoran (JFK) tepatnya pada 24 Juli 2022.

"Waktu itu mobil listrik yang beredar semuanya high budget banget kan. Nah ternyata ada satu perusahaan yaitu Kurnia Motors yang menawarkan mobil listrik sangat murah yakni Blade KU dengan harga Rp 75 juta," ujarnya kepada GridOto.com, Rabu (16/10/2024).

Ia bercerita, sebelum mengunjungi pameran, suaminya sudah mempelajari beberapa mobil listrik produk China dan harga jual di negara asalnya.

"Di negaranya mobil listrik bisa dijual dengan harga Rp 40 jutaan bahkan untuk membuat mobil listrik tidak perlu perusahaan besar, mereka buat seperti home industri saja," katanya.

Baca Juga: Satria Motor Akuisisi Perusahaan Mobil Listrik Kurnia Motors, Gimana Nasib Konsumen? 

Melihat harga dan model mobil listrik yang ditawarkan Kurnia Motors, ia pun tertarik untuk membeli dengan beragam janji yang meyakinkan.

"Maka kami memutuskan membeli dan membayar mobil seharga Rp 75 juta dalam dua kali pembayaran dan kami dijanjikan akan mendapatkan unit di bulan November 2022 tapi ternyata tidak," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, sebelumnya para pembeli dari Kurnia Motors diminta untuk menandatangani akta perjanjian dan diberikan cek dengan jatuh tempo12 Juni 2023.

Cek tersebut dibubuhi tanda tangan tanpa stempel perusahaan.

"Ternyata pada November 2022 tidak ada kabar tentang mobil yang kami beli, selanjutnya kami dijanjikan bulan Februari 2023 yang ternyata tidak ada realisasinya," sebutnya.

Kemudian Aprilisna dan pembeli lainnya dijanjikan mobil akan didistribusikan pada Agustus 2023.

Karena cek akan jatuh tempo, maka ia diminta untuk mengirimkan cek tersebut kepada Kurnia Motors untuk mendapatkan penggantian uang sebagai jaminan keseriusan mereka.

Tetapi sampai Agustus 2023 masih belum ada kejelasan.

Lalu diberikan cek kedua dengan jatuh tempo pada Februari 2024, dan dijanjikan kalau mobil akan dikirim pada April 2024.

"Saya coba mencairkan cek tersebut, ternyata tidak bisa karena tidak ada stempelnya. Kami mulai menuntut pencairan tapi ternyata sampai saat ini belum ada kejelasan," tuturnya.

"Sehingga kami memutuskan berkunjung ke perusahaan tersebut dan dari hasil penelusuran kami perusahaan tersebut tidak ada niat baik untuk mengembalikan atau mengirimkan mobil listrik kepada kami," lanjutnya.

Aprilisna menambahkan, sampai saat ini belum ada respons dari pihak PT Satria Motor Indonesia terkait somasi yang telah dilayangkan.

"Belum, belum ada komunikasi," pungkasnya.