Pakar yang Bilang, Konsumen Boleh Gonta-ganti Merek Oli Mesin Asal Perhatikan Hal Ini

Naufal Shafly - Rabu, 9 Oktober 2024 | 21:02 WIB

Ilustrasi. Ragam pilihan oli mesin di pasaran (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Oli mesin merupakan salah satu komponen pada motor yang harus diganti secara rutin.

Sebab, oli mesin punya banyak fungsi penting seperti melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen dalam mesin.

Terkait oli mesin, saat ini sangat banyak pilihan merek di pasaran baik dari brand lokal ataupun internasional.

Banyaknya pilihan oli tersebut membuat sebagian konsumen bingung, sehingga tak jarang mereka sering gonta-ganti dari satu merek ke merek lainnya.

Di sisi lain, masing-masing merek oli memiliki campuran atau kandungan aditif yang berbeda-beda.

Lantas, apakah boleh pemilik motor sering mengganti merek oli yang dipakainya?

Menurut Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, penggunaan oli mesin yang berbeda-beda ternyata tidak berbahaya bagi mesin.

Dengan catatan, jenis oli yang digunakan masih sama.

"Kalau dari oli mineral ke oli mineral, atau oli sintetik ke oli sintetik, itu enggak masalah, tapi dengan catatan oli sebelumnya benar-benar dikeluarkan habis," ucap pria yang akrab disapa Yus ini, saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Mencegah Lumpur Oli di Mesin Mobil, Simak Dampaknya

Namun, lain cerita kalau konsumen gonta-ganti oli yang berbeda jenis, misal oli sintetik dengan oli mineral, atau sebaliknya.

Menurut Yus, jika konsumen memiliki kebiasaan seperti itu, maka perlu dilakukan pengurasan terlebih dahulu.

"Boleh diganti, tapi pas penggantian harus dipastikan oli yang lama benar-benar terkuras dengan baik," jelasnya.

Lantas, gimana cara menguras yang baik?

"Caranya, masukan oli yang baru, lalu hidupkan mesin, idle selama 30 menit, lalu kuras lagi dan diganti lagi dengan baru. Itu malah boros oli kan? Kenapa begitu? Itu untuk mencegah adanya kontaminasi dari oli yang lama," kata Yus.

Jika tidak dilakukan pengurasan, menurutnya bagian carter atau tempat penyimpanan oli akan timbul jel yang berbentuk seperti lumpur.

"Efek lainnya, akan timbul varnish atau bercak menyerupai pelitur kayu," tutupnya.