Brigjen R. Slamet, Kecelakaan Diawali Pelanggaran, Didominasi Pengendara Tak Pakai Helm

Hendra - Rabu, 9 Oktober 2024 | 15:32 WIB

Brigjen R. Slamet. Roda dua paling banyak terlibat kecelakaan (Hendra - )

GridOto.com- Pelanggaran lalu lintas khususnya roda dua sangat memprihatinkan di Indonesia.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso dalam podcast dengan GridOto.co, Senin (7/10) mengungkapkan bahwa selama periode Januari hingga September 2024 pelanggaran lalu lintas didominasi kendaraan roda dua.

Pelanggar roda dua yang paling banyak yakni tidak menggunakan helm dan tidak membawa kelengkapan surat kendaraan.

Sementara pengendara roda empat sering kali tidak menggunakan sabuk keselamatan. 

“Tidak menggunakan helm hampir 438 ribu seluruh Indonesia, kemudian surat-surat, kelengkapan kendaraan seperti spion, kemudian marka rambu dan melawan arus lalu lintas,” jelasnya.

“Sedangkan untuk roda empat ya rata-rata ada 547 ribu, pelanggaran paling banyak seperti marka rambu, kemudian sabuk keselamatan surat-surat dan melawan arah itu lima besar yang selalu terjadi,” sambungnya.

Lebih lanjut, Dirgakkum mengatakan di tahun 2023 tercatat hampir 152 ribu kejadian kecelakaan di seluruh Indonesia.

Data tersebut menunjukkan betapa besar dampak dari pelanggaran lalu lintas terhadap keselamatan masyarakat.

“Dari data kecelakaan nasional di tahun 2023 kita hampir 152 ribu kejadian kecelakaan, korban meninggal dunia hampir 18.357 kejadian," kata Brigjen R. Slamet. 

Baca Juga: Ngeri, Kerugian Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Negara Sendiri Capai di Angka Segini

Kemudian luka berat 11. 689 kejadian, luka ringan 134.800 kejadian di seluruh Indonesia.

Kecelakaan lalu lintas sering kali berawal dari pelanggaran. Oleh karena itu masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran dalam berlalu lintas, sehingga Indonesia dapat membuktikan kepada dunia bahwa lalu lintas di negeri ini semakin tertib dan aman.

“Setiap kecelakaan itu pasti diawali oleh pelanggaran oleh karena itu dalam berlalu lintas mari kita hindari melanggar baik itu pelanggaran yang sifatnya disengaja maupun tidak disengaja, dalam rangka meningkatkan tertib hukum budaya berlaluntas di Indonesia mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa berlalu lintas di Indonesia itu lebih tertib dan lebih bagus,” pungkasnya.