BeAT Mental Ketemu Lawan Tak Sepadan, Satu Nyawa Melayang di Pinggir Rel

Ferdian - Selasa, 8 Oktober 2024 | 21:10 WIB

Honda BeAT yang dibawa dua orang berboncengan dihantam kereta api hingga mental. (Ferdian - )

GridOto.com - Terjadi lagi, pemotor meregang nyawa disambar kereta api.

Peristiwa ini terjadi di pelintasan Kampung Kroya, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten (7/10/2024) pagi.

Honda BeAT dengan nomor polisi A 4019 DX mental setelah tertabrak Kereta Api lokal Merak-Rangkasbitung.

Akibat kecelakaan ini, pengendara atas nama Sanwani (34) mengalami luka berat dan penumpang Syamsul Bahri (35) meninggal dunia di lokasi setelah terpental 10 meter.

Kapolsek Kasemen AKP Nurhaedin mengatakan, kecelakaan terjadi pada pukul 09.10 WIB saat kereta api lokal 302 melintas di pelintasan sebidang yang dilengkapi palang pintu.

"Petugas penjaga palang pintu Feri menutup palang pintu tersebut kemudian dari arah Banten yang akan menuju pontang melintas sepeda motor," kata Nurhaedin dilansir Kompas.com.

Pada saat itu, kata Nurhaedin, petugas sudah berusaha menghentikan laju kendaraannya dengan meneriaki pengendara.

Namun, pengendara tetap menerobos ketika palang pintu sudah tertutup.

Baca Juga: Nasib Ayah Bawa BeAT Tewas Dibegal di Jalan, Rencana Jemput Putrinya Gagal

"Saat bersamaan kereta sudah akan melintas jarak 2 meter, kemudian kereta api menabrak motor dan terpental kurang lebih 10 meter dari pelintasan," ujarnya.

Usai kejadian, korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara Serang.

Sedangkan korban luka berat mendapatkan perawatan di Puskesmas Kasemen.

"Kedua korban pekerjaannya buruh PU LH Pontang (pekerja pembersih jalan)," tandas Kapolsek.

Petugas jaga Pos Pelintasan Kereta Kroya, Ferm mengaku, saat kejadian alarm dan palang pintu sudah diturunkan.

Namun, korban tetap melintas menerobos palang pintu yang sudah full turun.

Baca Juga: Parkir Sekolah Bak Dealer, BeAT Sampai Scoopy Baris Hadap Kiri Sesuai Warna

“Dari kita juga petugas sudah ngasih imbauan dengan menutup palang pintu, alarm bunyi eh ga tau kenapa si pengendara menerobos,” kata Feri kepada wartawan.

Feri menceritakan, pengendara kurang disiplin ketika akan ada kereta melintas.

Sebab, selama berjaga di pos tersebut, ia kerap menegur pengendara yang mencoba menerobos palang pintu saat ditutup.

Justru, kata Feri, pengendara lebih galak saat ditegur oleh petugas.

“Kita sebagai petugas ngasih imbauan, tapi dari pengendara itu masih marah-marah tidak terima kita kasih imbauan,” ujarnya.