Sering Macet, Pak Basuki Sebut Jalan Tol Puncak Tunggu Restu Mantan Prajurit Kopassus

Irsyaad W - Senin, 30 September 2024 | 13:00 WIB

Jalur Puncak Bogor, Simpang Gadog, Ciawi, Jawa Barat (Irsyaad W - )

GridOto.com - Beberapa waktu lalu terjadi kemacetan parah di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Berkaca dari kasus ini, rencana pembangunan jalan tol Puncak kembali dipertanyakan.

Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR pun menjawab jika rencana proyek tol Puncak tinggal tunggu restu mantan prajurit Kopassus.

Sosok yang dimaksud yakni presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Proyek pembangunan jalan Tol Puncak dipastikan sudah ada hasil studinya.

"Ya itu ada dulu kan rencana Tol ke puncak 2 yang dari Sentul kesana, ke Taman Bunga. Tinggal nunggu kabinet (berikutnya) saja," kata pak Basuki sapaan akrabnya di Jakarta, (19/9/24) dilansir dar RRI.

Selain merencanakan pembangunan jalan tol, pihaknya juga sebetulnya telah merumuskan opsi lain.

Baca Juga: Tak Bisa Menolak, Tarif Jalan Tol Terpanjang di Indonesia Segara Dimahalkan

Yaitu melalui pembangunan jalan nasional lewat program Inpres Jalan Daerah (IJD).

Pak Basuki memastikan, IJD Puncak itu telah dibicarakan bersama dengan Komisi V DPR RI.

"Saya lupa apanya, daerahnya bagus dan sudah mulai berkembang dengan wisatawan juga wisata-wisata, pondok-pondok juga, cafe-cafe juga ada," ucapnya.

Jalan Tol Puncak diprediksi akan terbentang sepanjang 52 km dan terbagi menjadi 5 seksi.

Tol Puncak akan terkoneksi dengan tol eksisting yakni Tol Bocimi yang akan disambungkan ke Cianjur.

Adapun, rencana pembangunan jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur telah disampaikan oleh mantan Kepala BPJT, dahulu.

Saat itu disebutkan estimasi biaya awal ditaksir sebesar Rp 24,37 triliun.

Baca Juga: Bak Punya Ilmu Pelet, Ini Alasan Puncak Bogor Selalu Ramai Meski Sering Suguhkan Kemacetan

Dalam kajian awal, biaya investasi tersebut dibutuhkan untuk pembangunan:

1. Seksi 1 sepanjang 11,6 km memakan biaya hingga Rp 3,1 triliun.

2. Seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi Rp 2,4 triliun.

3. Seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp 8,02 triliun.

4. Seksi 4 sepanjang 7,3 km membutuhkan biaya konstruksi sekitar Rp 1,68 triliun,

5. Seksi 5 sepanjang 16,3 km membutuhkan biaya sebesar Rp 9,07 triliun.