Kasus Sokbreker Mercy E300 Bunyi, Akibat Mobil Jarang Dipakai?

Radityo Herdianto - Rabu, 25 September 2024 | 21:00 WIB

Kasus Sokbreker Mercedes E300 Bunyi, Akibat Mobil Jarang Dipakai? (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Pemilik Mercedes-Benz E300 AMG Line keluaran 2022, Afrida Arini mengeluhkan masalah timbulnya bunyi mengganggu pada sokbreker mobilnya.

Sokbreker Mercedes-Benz E300 AMG Line miliknya divonis mengalami kerusakan dan mesti diganti baru dengan biaya sekitar Rp 16 juta.

Menurut sang pemilik, Mercy miliknya ini hanya digunakan di dalam kota dengan odometer sekitar 12.000 km.

"Sehari-hari jalan di sekitar Sunter, Jakarta Utara, yang pastinya jalan bagus dan sangat jarang keluar kota," ungkap Afrida Arini kepada GridOto.com.

Yang bikin Arini kesal, biaya penggantian sepasang sokbreker belakang ini menjadi bebannya.

Istimewa
Cakupan Star Service Mercedes-Benz

Baca Juga: Konsumen Pertanyakan Kualitas Mercedes Benz E300, Baru 12 Ribu KM Ganti Sokbreker

Biaya penggantian sokbreker menjadi beban pemilik mobil karena menurut pihak bengkel ini karena ia termasuk komponen wear and tear (habis pakai) yang tidak ditanggung garansi.

"Kebetulan kendaraan tersebut untuk sokbreker itu termasuk wear and tear dan mobil ini sesuai tipe dan tahun pembeliannya tidak di-cover warranty," terang Bongky, kepala bengkel Mercedes-Benz PT Suri Motor Indonesia, Cilandak Barat, Jakarta Selatan yang menangani mobil ini kepada GridOto.com.

Kira-kira apa penyebab kerusakan sokbreker di Mercy E300 milik Arini ini?

"Saat pemilik mobil membawa ke bengkel dan kita coba jalan diketahui bahwa sokbreker mengalami kerusakan bagian kanan belakang," ungkap Bongky.

"Analisa kita ada internal noise di dalam sokbrekernya, tapi tidak ada kerusakan visual seperti bocor," lanjut Bongky.

ILUSTRASI. Suspensi Mercedes-Benz E Class W213

Baca Juga: Kasus Sokbreker Mercedes E300 Bunyi, Konsumen Bersikeras Pihak Bengkel Harus Mengganti

Menurut Bongky, hal ini bisa terjadi karena faktor eksternal seperti terlalu sering parkir lama dan menahan beban.

"Ketika di bawa jalan komponen ada benturan keras ini juga bisa saja terjadi," terang Bongky.

Sementara itu Ferry Jensen, pemilik bengkel spesialis Rotary Auto, Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengutarakan dugaan penyebab kerusakan sokbreker pada mobil terkait.

Menurut Ferry, rancangan desain sokbreker mobil Eropa terhadap kondisi geografis Indonesia bisa memengaruhi.

Seperti kondisi perbedaan jalan, kualitas udara dan polutan yang berbeda bisa memperpendek usia pakai sokbreker mobil.

Ryan Fasha/GridOto.com
Ilustrasi sokbreker mobil

Baca Juga: Pemilik Mercy E300 Minta Ganti Sokbreker Tanpa Biaya, Bengkel Resmi Bilang Gini

"Selain itu, mobil yang jarang dipakai justru rentan terhadap kerusakan, termasuk sokbreker," ungkap Ferry. 

Menurutnya, mobil tetap butuh dijalankan dengan normal agar bisa memastikan semua komponen dan sistem bekerja sebagaimana mestinya.

Jika jarang dipakai, roda terbebani pada satu titik sehingga ada potensi merusak konstruksi sokbreker.

"Layaknya manusia yang hanya tidur saja lebih rentan sakit daripada yang beraktivitas," contoh Ferry.

Sokbreker sejatinya berfungsi sebagai peredam guncangan menggunakan oli dan gas nitrogen di dalam tabung sok.

Dok. Otomotif
Ilustrasi sokbreker mobil aftermarket

Baca Juga: Kasus Sokbreker Mercedes E300 Bunyi, Ketua Komunitas Konsumen Sebut Pemilik Berhak Menuntut Garansi

Pada saat sokbreker bekerja, oli dan gas nitrogen bercampur untuk meredam guncangan atau benturan saat roda melewati jalan kasar.

Karena sokbreker lama tidak bekerja akan terjadi pengentalan di dalam tabung sok.

"Sekalinya dipakai dengan kondisi pengentalan di dalam sok menciptakan tekanan berlebih pada sil sokbreker," jelas Ferry.

"Tekanan tersebut menyebabkan sil sokbreker bocor hingga membuat batang as sok goyang, timbul bunyi jedug," paparnya.