GridOto.com - Terkait permasalahan hosting fee MotoGP mandalika 2024 kini mulai menemui titik terang.
Setidaknya ada dua kementrian yang akan mendukung penyelenggaraan ajang ini.
Keduanya adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang siap mendukung pembiayaan hosting fee.
Selain itu, Pemkab Lombok Tengah juga telah menyampaikan komitmennya dalam urunan membayar biaya senilai Rp 231 miliar tersebut.
"Intinya ada dua Kementerian yaitu kemenpora dan Kemenparekraf. Kalau Kementerian BUMN dia tidak di situ tupoksinya. Satu lagi adalah pemkab Lombok Tengah. Jadi ada tiga, nah ini semua komitmennya sudah disampaikan di media," terang Chairman MotoGP Mandalika 2024 Troy Reza Warokka disitat dari Tribun Lombok (19/9/2024).
Troy menegaskan bahwa pihak ITDC saat ini masih terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk bisa menyelesaikan permasalahan hosting fee ini.
Di lain sisi, pihaknya juga memastikan bahwa MotoGP akan tetap berjalan karena berbagai persiapan sudah hampir rampung dilakukan.
Ia meyakini permasalahan hosting fee ini tidak akan membuat batalnya penyelenggaraan MotoGP.
"Jadi saya yakin masalah hosting fee ini bukan permasalahan yang berat, karena semua pihak akan ikut terlibat membantu kita.
"Kita berharap hosting fee ini bisa kita bayar sebelum balapan, tapi kalaupun sesudah balapan juga tidak masalah," terangnya.
Troy menegaskan bahwa saat ini berbagai persiapan sudah dilakukan di Sirkuit Mandalika.
Mulai dari lintasan, paddock hingga tribun dan berbagai fasilitas lainnya sudah mulai dipersiapkan.
Bahkan museum MotoGP di Sirkuit Mandalika juga dipastikan bakal rampung sebelum balapan.
"Museum MotoGP yang ada di Mandalika menjadi satu-satunya museum MotoGP yang ada di dunia yang saat ini pengerjaannya akan rampung dan akan diresmikan juga berbarengan dengan balapan nantinya," tegasnya.
Baca Juga: Motor Listrik Honda EM1 e: Ngaspal di Sirkuit MotoGP Mandalika, Tujuannya Buat Ini
Direktur MGPA Andi Prihandi Satria menegaskan pengecetan semua sudah rampung.
Sementara fasilitas lainnya dilakukan pemeriksaan agar saat sirkuit digunakan sudah tidak ada masalah.
"Pengecatan sudah tuntas dilakukan dan dikerjakan oleh 10 orang warga Indonesia. Jadi tahun ini pengecetan dilakukan oleh warga Indonesia setelah sebelumnya kita lakukan training selama empat hari.
"Selain pengecetan, tapi kita juga lakukan pemeriksaan sekeliling sirkuit karena ada permintaan dorna untuk menambah segmen-segmen tertentu yang kita tambah," tegasnya.