GridOto.com - Penjualan mobil secara domestik masih mengalami tren negatif.
Bahkan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah daya beli masyarakat masih lesu.
Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) sepanjang Januari sampai dengan Juni 2024 tercatat hanya sebanyak 408.012 unit.
Produksi mobil di Tanah Air pun ikutan anjlok. Pada semester satu tahun ini, produksi mobil di Indonesia hanya sebanyak 561.772 unit, turun 20 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Tahun lalu, di periode yang sama produksi mobil mencapai 702.144 unit.
Menanggapi hal itu, Chief Marketing Auto2000 Yagimin pun turut merasakan.
"Iya kalau pasar otomotif tahun 2024 ini memang menantang ya, apalagi jika dilihat secara Nasional turunnya lumayan ya dibanding tahun lalu," kata Yagimin di Jakarta Pusat, Kamis malam (19/9/2024).
Yagimin menjelaskan bahwa banyak faktor yang menjadi alasan penjualan mobil sedikit menurun.
Baca Juga: Auto2000 Adu Skill Mekanik Sampai Service Advisor, Ini Daftar Juaranya
"Mungkin ada faktor yang berpengaruh terutama daya beli. Nah Kalau kami bagaimana Auto2000? Ya memang sampai dengan bulan kemarin pasti ikut terganggu juga, walau pun secara market share Toyota kita naik, jualan kami memang turun tapi tidak seturun market," ucapnya.
Untuk itu pihaknya tetap akan berfokus kepada pelayanan penjualan.
"Terus apa yang kami lakukan yang pertama adalah memaintenance customer Kami, kami yakin dan berharap di tahun depan kondisi bisa setabil mudah-mudahan bisa lebih baik," ucapnya.
"Buat kami adalah yang penting bagaimana membangun long term relationship kepada customer termasuk kami memastikan pelanggan tetap bisa kami perhatikan baik dari servis hingga pelayanan," tambahnya.
Namun dari lesunya penjulalan mobil, ada satu wilayah regional Auto2000 masih menjadi penyumbang penjualan stabil.
"Kalau di data kami yang paling menantang itu Sumatera, Sumatera lebih terasa turunnya dibandingkan wilayah lain. Namun relatif stabil justru di Bali, mungkin karena mulai recovery setelah pandemi kan dia drop sekali kemudian mulai naik dan pariwisata baik sehingga penjualan membaik, 2 tahun ini Bali masih bertumbuh," tutupnya.